Upacara Hari Pancasila, Jokowi Ingatkan Bahaya Ideologi Transnasional Radikal

1 Juni 2021 9:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
Jokowi pimpin upacara Kesaktian Pancasila di Istana Kepresidenan Bogor. Foto: YouTube Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi pimpin upacara Kesaktian Pancasila di Istana Kepresidenan Bogor. Foto: YouTube Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyinggung soal ideologi transnasional saat memberikan amanat dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual dari Istana Bogor, Selasa (1/6). Jokowi menyebut, masuknya ideologi merupakan dampak dari kompetisi dan rivalitas antarnegara.
ADVERTISEMENT
Ia meminta seluruh warga negara Indonesia mengantisipasi masuknya berbagai bentuk ideologi transnasional ini.
"Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antar pandangan, rivalitas antar nilai-nilai dan rivalitas antar ideologi," kata Jokowi.
"Ideologi transnasional cenderung terus meningkat masuk berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan strategi," lanjutnya.
Apalagi, konektivitas antar negara juga dipermudah dengan lahirnya berbagai teknologi. Hal ini, kata Jokowi, mempermudah migrasi ideologi transnasional.
Selain itu, Jokowi juga meminta masyarakat mengantisipasi masuknya ideologi transnasional radikal. Namun, ia tak merinci apa yang dimaksud dengan konsep transnasional radikal.
Gedung Pancasila, tempat lahirnya ideologi bangsa Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
"Ketika konektivitas 5G melanda dunia maka interaksi antar dunia juga semakin mudah dan cepat. Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideolog-ideolog transnasional radikal untuk merambah ke semua pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan dan ke seluruh usia, tidak mengenal lokasi dan waktu," ujarnya
ADVERTISEMENT
Baginya, kecepatan ekspansi ideologi radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi saat ini. Untuk mencegah hal ini terjadi, diperlukan sebuah pemahaman Pancasila yang mendalam.
Sehingga, tidak terpengaruh dengan ideologi ini.
"Saudara-saudara sebangsa setanah air, menghadapi semua ini perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa, diperlukan cara-cara baru yang luar biasa," ujarnya.
Jokowi kemudian mengajak seluruh pihak, yaitu aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia dan seluruh rakyat indonesia untuk terus bersatu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila.