Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
VP Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba menjelaskan, penumpukan yang terjadi pada Sabtu (28/5) di Stasiun Manggarai dikarenakan adanya kelambatan kecepatan.
Kini, persoalan kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai sudah dapat terurai karena pembatasan kecepatan sudah kembali normal.
“Sejak kemarin untuk area peron 6-7 yang dilalui KRL , pembatasan kecepatan sudah dicopot, sudah diambil, sehingga kecepatannya sudah normal. Kemudian, saat ini di jalur satu dan dua kereta jarak jauh, juga kecepatannya sudah berangsur pulih,” kata Anne di Stasiun Manggarai, Senin (30/5).
Menurut Anne, jika kecepatan KRL maupun kereta jarak jauh sudah kembali normal, maka mobilitas kepadatan penumpang transit di Stasiun Manggarai dapat teratasi.
“Karena dengan lancarnya kereta jarak jauh kereta yang dari Bekasi, Cikarang juga bisa lanjut lancar ke Manggarai. Inilah yang menekan kelambatan sehingga flow penumpang ini bisa kami atasi,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Anne menjelaskan, saat ini pihaknya menambah 4.500 petugas gabungan yang ditempatkan di setiap stasiun.
“Khusus di Stasiun Manggarai ada penambahan petugas sebanyak 450 orang datang dari Kemenhub, dari Daop 1, kemudian dari KAI commuter,” ungkapnya.
Tak hanya di Stasiun Manggarai, Anne menyebut antisipasi kepadatan penumpang juga dilakukan di stasiun-stasiun yang menjadi tempat transit alternatif bagi penumpang.
“Kami juga melakukan antisipasi di stasiun-stasiun yang terdampak seperti stasiun Tebet kemudian ada stasiun Angke, Kampung Bandan dan Duri juga sebagai tempat transit alternatif ketika dilakukan SO yang kelima ini di Manggarai,” pungkasnya.