Upaya Mengangkat KRI Nanggala dari Perairan Bali

19 Mei 2021 6:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joint Press Conference dengan perwakilan Negara China dalam rangka update perkembangan Operasi Salvage KRI Nanggala-402 di Denpasar, Bali. Selasa (18/05 Foto: Dispen AL
zoom-in-whitePerbesar
Joint Press Conference dengan perwakilan Negara China dalam rangka update perkembangan Operasi Salvage KRI Nanggala-402 di Denpasar, Bali. Selasa (18/05 Foto: Dispen AL
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TNI AL terus melakukan upaya mengangkat KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan utara Bali pada 21 April. Kapal selam buatan Jerman pada 1977 itu kini berada di kedalaman 838 meter di dalam permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Kapal selam itu berisi 53 awak terdiri atas 49 anak buah kapal, satu komandan satuan, dan tiga personel arsenal. Seluruh awak dinyatakan gugur.
Tim Investigasi China Tan Soe Er Hao yang ikut dalam proses evakuasi belum bisa mendeteksi keberadaan badan tekan kapal selam KRI Nanggala.
Sejauh ini, bagian kapal yang baru ditemukan adalah bagian haluan, anjungan, dan buritan.
Joint Press Conference dengan perwakilan Negara China dalam rangka update perkembangan Operasi Salvage KRI Nanggala-402 di Denpasar, Bali. Selasa (18/05 Foto: Dispen AL
Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto memberikan kabar terbaru terkait evakuasi KRI Nanggala. Menurutnya badan tekan kapal selam yang memiliki panjang sekitar 40 meter tersebut diduga tertimbun lumpur kawah yang terdapat di perairan Bali Utara.
"Secara pasti belum dapat digambarkan. Kami hanya memperkirakan saja saat ini mungkin posisinya berada di kawah tersebut. Di kawah yang berdiameter 38 meter dengan kedalaman kurang 10-15 meter, itu pun belum bisa masuk ke dalamnya karena memang situasinya sulit bisa ke sana. Pun belum tahu apa yang ada di kawah tersebut," kata Iwan.
ADVERTISEMENT
Iwan menuturkan, baik tiga kapal militer China YongxingDao-863, Nantuo-195, Tan Suo-2 serta 6 KRI belum mampu mengangkat tiga badan kapal selam tersebut. Pemicunya, badan kapal masih menjadi satu dengan anjungan.
Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto (tengah) dan Atase Pertahanan Tiongkok (kiri) saat konferensi pers. Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto

Kapal Tan Suo-2 Coba Angkut KRI Nanggala Tapi Gagal

Iwan mengatakan, kapal Tan Suo-2 telah mencoba melakukan pengangkatan. Salah satunya, adalah bagian anjungan seberat 18 ton, namun gagal.
"Sudah coba angkat anjungan dengan berat 18 ton, bayangkan dibawa ke atas dengan robot dikaitkan dengan slink, hari pertama dicoba putus slinknya mereka pikir mampu tapi putus sehingga mereka kalkulasi ulang jadi mungkin beratnya lebih 20 ton, dan saat ini masih coba mengangkat dengan menambah slink yang ada," kata Iwan.
Iwan menambahkan, pada bagian bow section sudah terlihat ruang torpedo dan patahan di depan pintu masuk kapal. Kemudian pada bagian anjungan terlihat pintunya di sebelah kanan telrihat yang terlepas.
ADVERTISEMENT
"Pada stern section (buritan) terlihat kemudi selam, propeller juga terlihat, ini di dalam kedalaman 839 meter," ucap dia.
Sejumlah Aset KRI Nanggala yang ditemukan di perairan Bali Utara, dihadirkan saat konferensi pers, Selasa (18/5). Foto: Denita BR Matondang/kumparan

35 Kru KRI Nanggala Diduga Berada di Badan Kapal yang Tertimbun Lumpur

Terkait keberadaan awak kapal, Laksda TNI Iwan Isnurwanto menduga mereka berada di badan tekan kapal. Badan tekan kapal diduga tertimbun lumpur kawah di perairan Bali Utara.
"Apakah personelnya di sana, dengan tidak ada temuan personelnya maka kemungkinan itu ada di sana," kata Iwan.
Indonesia masih mengandalkan bantuan China untuk melakukan operasi salvage atau pengangkatan kapal tersebut. China sendiri mengaku kesulitan untuk mengangkat kapal buatan Jerman tersebut.
"Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pengangkatan di bawah laut yang sangat dalam adalah masalah rumit di seluruh dunia dan kami akan berupaya penuh melakukan pengangkatan bawah laut berdasarkan keadaan di bawah laut dan juga kemampuan kapal kami sendiri," kata Atase Pertahanan China, Sr. Col. Chen Yongjing.
Kedatangan dua kapal dari China yang akan membantu evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402. Foto: Dinas Penerangan Angkatan Laut

China Temukan Kawah Sedalam 15 Meter di Lokasi Tenggelamnya KRI Nanggala

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tim investigasi Tan Soe Er Hao terus memetakan dasar laut yang menjadi posisi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402. Iwan Isnurwanto mengatakan, tim tersebut melakukan survei laut dengan kedalaman sekitar 839 meter.
Lokasi kapal terletak di 07 derajat, 48 menit 56,6 detik selatan dan 114 derajat, 51 menit 20,6 derajat timur perairan Bali utara. Hasilnya tidak beda jauh dengan hasil deteksi magnetometer KRI Rigel.
"Mereka melakukan survei dasar laut yang dalamnya kurang lebih 839 meter. Apa yang didapatkan dari scan bawah laut dengan jarak lebar 2.5 km dan panjangnya 3,7 km tersebut tidak jauh beda dengan data diberikan KRI Rigel," kata Iwan.
Bagian kapal KRI Nanggala 402 di dasar laut hasil citra kapal salvage dari China ditunjukkan saat konferensi pers di Pangkalan TNI AL Denpasar, Bali, Selasa (18/5). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
Tim itu dapat melihat tiga bagian kapal yang pecah yakni haluan, anjungan, dan buritan. Selain itu mereka menemukan sebuah kawah dengan diameter 38 meter dengan kedalaman kurang lebih 10-15 meter.
ADVERTISEMENT
"Ada satu hal tempat kita namakan crater atau kawah yang diameter kurang lebih 38 meter dengan kedalaman kurang lebih 10-15 meter," ucap Iwan.
Tim investigasi belum mengetahui secara detail kondisi kawah tersebut. Hal tersebut karena suasana dasar laut yang gelap dan alat scan side sonar milik China belum mampu mendeteksi dengan jelas kawah tersebut.

China Lakukan 5 Operasi untuk Angkat KRI Nanggala

China menerjukan kapal YongxinDao-863, Nantuo-195 dan Kapal Scientific Salvage Tan Soe Er Hao untuk operasi salvage. Tim investigasi juga dibentuk.
"Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan operasi salvage kedaruratan di bawah (laut)," kata Iwan.
Tim Tan Soe Er Hao melakukan survei dasar laut dengan kedalaman 839 meter, lebar 2,5 kilometer dan panjang 3,7 meter untuk mengetahui kondisi kapal dan dasar laut. Dalam survei ini ada lima operasi yang dilakukan Tan Soe Er Hao.
Lokasi kapal salvage China, Tan Soe Er Hao, yang terlibat operasi pengangkatan KRI Nanggala. Foto: MarineTraffic
Pertama, Dive Operation I melaksanakan investigasi keberadaan kapal. Tim Tan Soe Er Hao berhasil mendeteksi haluan, anjungan, dan buritan.
ADVERTISEMENT
Kedua, Dive Operation II dengan melaksanakan pengukuran dan pemetaan posisi bagian tubuh kapal. "Operasi kedua, ini pelaksanaannya tidak langsung. Jadi sehari pelaksanaan ini, tunda lagi pelaksanaan ini, karena enggak bisa langsung dikebut untuk bisa mendapatkan data," ujar Iwan.
Ketiga, Dive operation III mencari posisi titik pengangkatan. Pada tahap ini, Tim akan menambatkan sling atau alat penarik yang dicantolkan pada tubuh kapal. Kapal Tan Sou mencoba mengangkat bagian anjungan seberat 18 ton namun gagal karena sling putus.
Tan Suo berhasil mengangkat sebuah life raft, benda yang berfungsi sebagai penyelamat. Alat ini memiliki berat 700 kg dan telah disimpan di KRI Teluk Banten.
Keempat, Dive Operation IV dengan fokus penelusuran pada kawah yang ditemukan sebelumnya. Tim kesulitan mendeteksi apa yang ada di dalam kawah karena situasinya yang tertutup lumpur dan posisinya gelap.
ADVERTISEMENT
Kelima, Dive Operation V tim akan memperluas arena pencarian karena badan tekan kapal atau pressure hole dengan ukuran 40 meter belum ditemukan. Iwan menduga badan tekan kapal beserta 35 awak kru berada di kawah tersebut dan sebagian badan tertimbun.
Kondisi KRI Nanggala di bawah laut. Foto: Pangkoarmada II

KRI Nanggala Alami Perubahan Bentuk, Mengerut seperti Kerupuk

Laksda TNI Iwan Isnurwanto menyebut KRI Nanggala mengalami deformasi atau perubahan bentuk, hingga mengerut. Sebab kapal tersebut menyelam hingga kedalaman 833 meter, melebihi kemampuan maksimalnya yang sedalam 500 meter.
"Kalau lebih dari 500 meter maka dia akan mengalami deformasi, iya langsung kayak kerupuk, iya langsung press, terus sampai mengapa terjadi pecah-pecah seperti ini. Ingat beratnya adalah 1.300 ton. Kalau diisi air karena sudah menyelam itu kurang lebih 1.450 ton," ujar Iwan.
ADVERTISEMENT
Iwan juga heran dan bingung mengapa pecahan-pecahan kapal selam tersebut masih berada di kedalaman lebih dari 830 meter. Menurutnya seharusnya pecahan-pecahan kapal itu terangkat, mengapung ke permukaan.
"Saya sampai sekarang pun masih mempelajari mengapa di kedalaman 839 (meter) terhadap pecahan-pecahan yang ada. Itu seharusnya muncul di permukaan. Tapi tidak ada yg muncul di permukaan. Tapi yang jelas inilah yang kami temukan di sekitar barang-barang pecahan ini," tutur Iwan.
Barang-barang yang merupakan bagian dari KRI Nanggala 402 yang sudah berhasil dievakuasi. Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto

Daftar Barang yang Diangkat dari KRI Nanggala

Meski bangkai kapal KRI Nanggala belum berhasil diangkat seluruhnya, tim sudah berhasil mengangkut beberapa serpihan barang yang ada di dalam kapal nahas itu.
Berikut daftar barang-barang yang berhasil diangkat dari KRI Nanggala-402:
1. Materil dan peralatan kapal
ADVERTISEMENT
2.Sepatu
3. Pelampung
4. Kantong plastik
5. Lembaran buku
6. Lembaran buku agama
7. Botol minum
8. Jaring logam
9. Pipa plastik
10. Sajadah/Alas tikar
11. Batang dan serpihan kayu
12. Spons
13. Kunci tipe C
14. Katup Pipa
15. Tas hitam
16. 25 lembar uang Rp 100 ribu
17. Tabung karet
18. Barang pribadi seperti 2 kunci, plester, 2 cincin, earphone, 2 flash drive, handuk, 2 kantong kapas, gunting kuku
19. Kain pakaian
20. Kantong plastik berisi mi instan dan makanan ringan.
Benda-benda yang terangkat diangkat dari KRI Nanggala. Foto: Pangkoarmada II
Benda-benda yang terangkat diangkat dari KRI Nanggala. Foto: Pangkoarmada II
Benda-benda yang terangkat diangkat dari KRI Nanggala. Foto: Pangkoarmada II
Benda-benda yang terangkat diangkat dari KRI Nanggala. Foto: Pangkoarmada II
Benda-benda yang terangkat diangkat dari KRI Nanggala. Foto: Pangkoarmada II
Benda-benda yang terangkat diangkat dari KRI Nanggala. Foto: Pangkoarmada II
Benda-benda yang terangkat diangkat dari KRI Nanggala. Foto: Pangkoarmada II
Benda-benda yang terangkat diangkat dari KRI Nanggala. Foto: Pangkoarmada II
Benda-benda yang terangkat diangkat dari KRI Nanggala. Foto: Pangkoarmada II

Operasi Pengangkatan KRI Nanggala dari Dasar Laut Diharapkan Selesai Akhir Mei

ADVERTISEMENT
Hampir satu bulan sejak kapal buatan Jerman tersebut tenggelam, bagian yang telah ditemukan seperti haluan, anjungan, dan buritan, belum berhasil dievakuasi.
ADVERTISEMENT
Iwan Isnurwanto mengatakan, belum diperkirakan sampai kapan operasi ini berlangsung.
"Terus rentang waktunya saya sudah sampaikan kapan rencana akan menyelesaikan ini dengan kondisi seperti ini mereka tidak bisa menemukan kapan waktunya bisa diselesaikan," kata Iwan.
Joint Press Conference dengan perwakilan Negara China dalam rangka update perkembangan Operasi Salvage KRI Nanggala-402 di Denpasar, Bali. Selasa (18/05 Foto: Dispen AL
Menurutnya, proses pengangkatan haluan, anjungan, dan buritan dibutuhkan waktu sekitar 5 hari. Iwan berharap operasi ini bisa selesai pada akhir Mei mendatang. Pihak China dan Indonesia pun masih berdiskusi.
"Mungkinkah tanggal 26 Mei menyelesaikan operasi pelaksanaan ini? Mereka belum bisa menjawab," kata Iwan.
"Dan sudah kami laporkan kepada pimpinan tentang hal tersebut. Maka pimpinan pun menyampaikan hal yang serupa untuk bisa menyampaikan kepada negara sahabat, kepada Tiongkok untuk bisa memastikan. Mungkin akan sampai pada akhir bulan Mei ini. Kita akan berkomunikasi dengan secara intensif bagaimana jalan keluar yang akan dilaksanakan," terang dia.
ADVERTISEMENT