Usai Bom di Gereja Katedral Makassar, Polda DIY Gelar Razia hingga Patroli

30 Maret 2021 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Jalan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (1/1).  Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Jalan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (1/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral, Jalan Kajoalalido, Ujung Pandang, Kota Makassar, Minggu (28/3) pagi. Peristiwa itu menyebabkan dua terduga pelaku tewas dan sejumlah masyarakat luka-luka.
ADVERTISEMENT
Terkait peristiwa ini, Wakapolda DIY Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengatakan pihaknya akan lebih menggiatkan razia dan patroli-patroli. Termasuk pengamanan objek vital seperti tempat ibadah.
"Antisipasi kejadian di Makassar kita adakan menggelar razia-razia, pengecekan, kegiatan patroli," kata Slamet kepada wartawan, Selasa (30/3).
"Mudah-mudahan di wilayah Yogya bisa terkendali aman," imbuhnya.
Dijelaskan Slamet, meski terjadi peristiwa di luar DIY, pihaknya juga tetap melakukan antisipasi dengan saksama.
"Terkait dengan kejadian-kejadian yang terjadi di wilayah luar DIY, tentunya kita antisipasi terus," ujarnya.
Peristiwa di Makassar itu juga jadi keprihatinan Gubenur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Raja Keraton Yogyakarta itu berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
"Saya berharap semoga hal-hal seperti itu tidak terjadi lagilah. Semoga (di) Yogya (juga) tidak terjadi," kata Sultan kepada wartawan di Kepatihan Pemda DIY, Senin (29/3).
ADVERTISEMENT
Sultan mengatakan teror bom seperti ini bertujuan membuat rasa khawatir masyarakat. Terlebih teror seperti ini melukai masyarakat yang tidak berdosa.
"Ya karena kondisi seperti itu menumbuhkan rasa khawatir, rasa prihatinnya masyarakat yang tidak berdosa," ujarnya.