Usai Bunuh Bos Wajan Di Bantul, Kedua Tersangka Sempat Salat dan Makan Sate

22 April 2021 18:52 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satreskrim Polres Bantul menggelar rekonstruksi pembunuhan Budiyantoro (38) bos wajan di Banguntapan, Kabupaten Bantul.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Satreskrim Polres Bantul menggelar rekonstruksi pembunuhan Budiyantoro (38) bos wajan di Banguntapan, Kabupaten Bantul. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rekonstruksi pembunuhan Budiyantoro (38) bos wajan di Banguntapan, Kabupaten Bantul digelar di Polres Bantul. Korban dibunuh oleh istrinya sendiri yaitu KI (30) dan Nur Kholis (22) karyawan yang juga ponakan korban yang selama ini memiliki hubungan gelap.
ADVERTISEMENT
Ada 57 adegan yang dilakukan kedua tersangka. Rekontruksi ini pun menguak fakta-fakta baru peristiwa keji 30 Maret silam.
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi menjelaskan selain desahan KI saat berhubungan seks dengan korban jadi kode eksekusi, terkuak kedua tersangka sempat salat dan makan sate usai pembunuhan.
"Setelah salat berjemaah dan makan sate itu keduanya salat Isya berjemaah dan baru melakukan rencana membuang jasad korban," kata Ngadi di Polres Bantul, Kamis (22/4).
Ngadi mengakui fakta tersebut sebagai salah satu temuan baru dari 57 adegan yang dilakukan kali ini.
Adegan demi adegan itu juga memuat skenario pembunuhan. Nur ini sebelum korban pulang sudah menyelinap ke dalam rumah.
"Sesuai rencana mereka eksekusi dilakukan pada saat berhubungan intim. Istri korban menggunakan kode tertentu, mendesah memberikan kode bahwa korban siap dieksekusi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Saat itu Nur Kholis keluar dari gudang mengeksekusi dengan menjerat dari belakang. Istri (KI) turut serta membungkam mulut korban bermaksud untuk segera biar meninggal," ujarnya.
Setelah meninggal mereka berdua kemudian mengenakan baju ke korban. Korban kemudian dibungkus kain sprei. Jasad dibiarkan di gudang sampai jam 11 malam hingga korban dibuang Nur di wilayah Sedayu, Bantul.
"Istri korban menyiapkan mobil. Masukan jasad di mobil dan buang Sedayu," ujarnya.
Ngadi mengatakan KI ini adalah otak dari pembunuhan. Kedua tersangka nekat melakukan ini lantaran hubungan gelapnya kemungkinan sudah diketahui.
"Mereka mengaku diancam dibunuh sama korban. Kenapa dibunuh, kemungkinan besar ada hubungan khusus diketahui korban. Cinta segitiga," pungkasnya.
Sementara KI mengaku menyesal atas tindakannya ini, terlebih dirinya memiliki tiga orang anak. Hanya saja dia membantah menjadi otak pembunuhan. Dia bersikukuh, Nur lah otak dari pembunuhan ini.
ADVERTISEMENT
"Saya seperti manut mas Kholis gitu lho saat itu, yang jelas ide awal itu dari Kholis," kata KI.
Di sisi lain, dia mengakui telah menjalin hubungan spesial dengan Nur. Hal ini juga sempat membuat suaminya marah besar dengan Nur.
"Saya memang ada sih hubungan khusus. Saya menyadari saya yang salah, menjalin hubungan dengan Kholis," ujarnya.
Kini kedua tersangka terancam pasal 340 KUHP tentang pembunuhan hukuman maksimal 20 tahun penjara.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: