Usai Terima Pengungsi Kulit Putih, Trump Akan Bertemu Presiden Afsel Pekan Depan
15 Mei 2025 11:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Presiden Donald Trump dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dijadwalkan bertemu di Gedung Putih pekan depan. Pertemuan Trump dan Ramaphosa dijadwalkan digelar pada 21 Mei mendatang.
ADVERTISEMENT
Pertemuan ini dilakukan setelah AS menerima pengungsi kulit putih Afsel, yang disebut Afrikaner. Ini merupakan rencana relokasi besar terhadap petani Afrikaner minoritas yang diklaim oleh Trump dipersekusi di tanah kelahirannya karena ras mereka.
Ramaphosa akan berada di AS dari Senin (19/5) hingga Kamis (22/5) pekan depan dan bertemu dengan Trump pada Rabu di Gedung Putih. Kantor kepresidenan Afsel menyebut, pertemuan itu untuk menata kembali hubungan antara kedua negara.
Gedung Putih tidak segera memberikan komentar terkait rencana pertemuan itu. Jika terlaksana, maka ini pertama kalinya Trump bertemu dengan pemimpin negara Afrika di masa jabatan keduanya.
Dikutip dari AP, Kamis (15/5), Trump mengkritik pemerintah Afsel di berbagai bidang dan mengeluarkan keputusan presiden pada 7 Februari untuk memotong semua dana AS ke Afsel sebagai hukuman atas apa yang dia sebut kebijakan anti kulit putih dan kebijakan luar negeri anti Amerika.
ADVERTISEMENT
Trump menyoroti undang-undang yang dia tuduh rasis terhadap warga kulit putih dan menuduh pemerintah Afsel memicu kekerasan terhadap petani kulit putih. Pemerintah Afsel mengatakan pembunuhan terhadap petani kulit putih yang jumlahnya relatif kecil patut dikutuk, namun itu merupakan bagian dari masalah kejahatan kekerasan yang terjadi di sana dan motifnya bukan ras.
Pada Senin (12/5) kemarin — di hari yang sama saat gelombang pertama pengungsi Afrikaner tiba di Bandara Internasional Dulles di Virginia — Trump mengatakan terjadi genosida terhadap petani kulit putih dan diabaikan oleh media internasional.
UU antikulit putih yang dituduhkan AS merujuk pada UU tindakan afirmatif Afsel yang memajukan kesempatan bagi warga kulit hitam dan UU perampasan tanah baru yang memberikan pemerintah kuasa untuk mengambil alih lahan pribadi tanpa kompensasi.
ADVERTISEMENT
Meski pemerintah Afsel mengatakan UU tanah itu bukan alat penyitaan dan merujuk pada lahan yang tak digunakan dan dapat didistribusikan kembali untuk kepentingan umum, sejumlah kelompok Afrikaner mengatakan UU itu memungkinkan tanah mereka bisa disita dan didistribusikan ke sebagian besar penduduk mayoritas kulit hitam.
Ada sekitar 2,7 juta Afrikaner di antara populasi Afsel yang berjumlah 62 juta orang — 80% merupakan warga kulit hitam. Ada juga sekitar 2 juta orang kulit putih keturunan Inggris dan lainnya di Afsel.
Ramaphosa telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk menjalin hubungan diplomatis dengan Trump dan meningkatkan hubungan. Dia mengatakan, kritik Trump didasarkan pada informasi palsu tentang hukum di Afsel dan serangan terhadap petani.
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan militer AS telah melakukan serangan ke tiga lokasi nuklir Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Fordow. Dengan serangan ini, artinya AS telah resmi berperang melawan Iran.