Vaksin Kanker Serviks Jadi Program Pemerintah Bertahap, Gratis!

19 April 2022 13:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Penderita kanker serviks di Indonesia makin bertambah tiap tahun. Per 2020 saja ada 36.633 kasus dengan kematian 57,1 persen. Sebuah angka yang fantastis dan memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
Selain kanker serviks, kanker payudara juga menjadi kanker yang paling banyak diidap masyarakat Indonesia.
Karena itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa vaksin kanker serviks bakal jadi program vaksin wajib pemerintah.
Apa maknanya?
Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi pun memberikan penjelasan. Intinya, vaksin untuk mencegah kanker serviks dan kanker payudara akan menjadi program pemerintah secara bertahap.
"Akan jadi program pemerintah (bertahap)," kata Nadia kepada kumparan dalam pesan tertulis, Selasa (18/4).
Konsekuensi dari vaksinasi yang menjadi program pemerintah tentu biayanya akan ditanggung negara. Sehingga, masyarakat dapat menerima vaksin secara gratis.
"Di Bali dan Jakarta sudah mulai," jelas Nadia.
Namun, Nadia belum menjelaskan detail terkait bagaimana mekanisme program tersebut.
ADVERTISEMENT
Rencana vaksin kanker serviks dan payudara menjadi program pemerintah tentu merupakan kabar gembira. Sebab, harga vaksin kanker serviks tidaklah murah.
Seorang warga bernama Amadea, yang menerima vaksinasi kanker serviks dengan membayar sendiri, mengatakan biaya vaksin mencapai Rp 700 ribu sampai Rp 1,3 juta sekali suntik. Padahal dia menerima 3 kali suntikan.
Manfaat Vaksinasi HPV
Terpisah, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi⁣ Hematologi-Onkologi, Prof. dr. Zubairi Djoerban, mengungkapkan manfaat vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) untuk kanker serviks. Khususnya bagi mereka yang di bawah 26 tahun.
Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban. Foto: Facebook/Zubairi Djoerban
“Jadi vaksinasi HPV ini direkomendasikan untuk usia 11-12 tahun, tapi sebetulnya bisa juga dimulai pada usia 9 tahun, vaksin HPV juga direkomendasikan untuk setiap orang sampai usia 26 tahun,” ungkap Zubairi saat dihubungi terpisah.
ADVERTISEMENT
“Karena itu vaksin ini akan bekerja terbaik sebelum ada paparan HPV. Paparan apa pun terhadap HPV,” jelasnya.
“Jadi pada usia belasan tahun juga perlu diingat bahwa vaksin HPV ini tidak bisa menggantikan tes screening untuk kanker serviks misalnya pap smear maupun tes HPV,” tutur dia.