Vaksinasi COVID-19 Lambat, PM Australia Minta Maaf

22 Juli 2021 13:47 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Foto: AFP/Gary Ramage
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Foto: AFP/Gary Ramage
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta maaf atas lambatnya program vaksinasi COVID-19 di negaranya.
ADVERTISEMENT
Saat ini Australia baru dapat memvaksinasi kurang dari 150 ribu dosis setiap harinya. Jumlah itu terbilang kecil dibanding negara-negara lain.
Kecilnya jumlah vaksinasi diduga menjadi salah satu faktor lonjakan kasus COVID-19 di Negeri Kangguru. Fakta tersebut akhirnya membuat Morrison menyampaikan permintaan maaf.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyaksikan perawatan lansia Jane Malysiak saat menerima vaksinasi COVID-19 di Castle Hill Medical Centre untuk melihat pratinjau program vaksinasi COVID-19, di Sydney, Australia (21/2). Foto: AAP Image/Joel Carrett/via REUTERS
"Saya meminta maaf karena belum bisa untuk mencapai target yang kami canangkan pada awal tahun ini," kata Morrison seperti dikutip dari Reuters.
Demi memperbaiki kesalahannya, Morrison berjanji saat jutaan dosis vaksin Moderna dan Pfizer datang beberapa pekan ke depan, akan lebih banyak warga dewasa yang menerima vaksin.
Total baru 10,3 juta dosis vaksin yang diberikan Pemerintah Australia kepada warganya. Jumlah penerima dosis penuh bahkan cuma 2,91 juta orang.
ADVERTISEMENT
Australia saat ini berhadapan dengan gelombang baru pandemi COVID-19. Setiap harinya muncul ratusan kasus baru.
Bagi Australia penambahan mencapai ratusan kasus merupakan lonjakan besar. Selain karena lambatnya vaksinasi, lonjakan kasus disebabkan menyebarnya varian Delta.
Akibat lonjakan kasus, Australia memutuskan memberlakukan lockdown di kota-kota besar seperti Sydney dan Melbourne.