kumparanNEWS
verified-green
13 jam
Cerita Mereka yang Anggap Jakarta Tak Cocok untuk Menetap
Jakarta kini semakin kehilangan daya tariknya bagi para perantau. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pendatang ke Jakarta terus menurun sejak 1995, sementara yang memilih keluar justru meningkat. Pada 2020, Jakarta kehilangan 585.011 jiwa, rekor terbesar dalam sejarah migrasinya. Wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur menjadi daerah yang paling banyak ditinggalkan, sedangkan Kepulauan Seribu justru mencatat angka migrasi masuk yang positif.⁠ ⁠ Cerita Rois dan Marissa menggambarkan perubahan ini. Rois, perantau asal Jambi, memilih kembali ke kampung halaman karena merasa Jakarta terlalu padat, penuh polusi, dan kurang nyaman. Marissa, warga asli Jakarta, terpaksa pindah ke Yogyakarta karena pekerjaannya. Meski awalnya berat meninggalkan Jakarta, ia akhirnya menikmati gaya hidup "slow living" di kota barunya yang lebih tenang dan tidak terburu-buru.⁠
1
comment
0 Komentar
Belum ada komentar