Viking Persib Bandung Bertemu Sang Raja

Raja Swedia bersama Ridwan Kamil (Foto: Novrian Arbi/Antara)

Viking Persib Club (VPC), sebutan komunitas pendukung klub Sepak Bola Persib Bandung, menyambut kedatangan Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia di Pendopo Kota Bandung.

Kedatangan Viking dalam menyambut tamu agung tersebut, atas permintaan Ratu Silvia. Lantaran, Viking merupakan nama leluhur bangsa Swedia, sementara di Indonesia nama tersebut menjadi komunitas dengan ribuan anggota.

Pentolan Viking, Yana Umar, mengatakan diundangnya pendukung Persib untuk bertemu raja dan ratu Swedia merupakan suatu kehormatan bagi kelompok supporter tersebut.

Terlebih menurut Yana, saat pihaknya diundang untuk datang menyambut, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjelaskan kepada raja dan ratu bahwa nama Viking yang merupakan bangsa leluhur dataran Skandinavia masih dipakai sebagai identitas salahsatu supporter Persib.

"Sangat luar biasa, terkejut juga dengan diundang Ratu Silvia untuk bertemu. NamaViking digunakan supporter sepakbola," kata Yana di Pendopo, Kota Bandung, seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/5).

Baca juga: Sisi Unik Para Raja

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya pun telah menyiapkan beberapa cinderamata ng akan diberikan kepada Raja Carl XVI Gustav dan Ratu Silvia.

"Pernak Pernik yang diberikan baju, plakat, dan jam tangan, berharap bisa dibawa ke Raja ke Swedia," ujarnya.

Baca juga: Kerajaan yang Tersisa di Bumi

Namun, rencana pemberian souvenir secara langsung kepada raja dan ratu harus dikubur dalam-dalam. Pasalnya, protokol kenegaraan melarang untuk memberikan secara langsung cinderamata tersebut.

"Ditolak secara halus, nggak boleh ngasih, kalau pun boleh harus lewat protokol," kata dia.

Baca juga: Janteloven, Koper Raja Swedia dan Mewahnya Kesederhanaan

Raja Swedia disambut Gubernur Jabar (Foto: Novrian Arbi/Antara)

Usai berfoto bersama VPC, Raja Gustaf dan Ratu Silvia bersama rombongannya menyempatkan berjalan kaki dari Pendopo menuju Alun-Alun Kota Bandung. Rombongan kemudian ke Museum Konferensi Asia Afrika dan Institut Teknologi Bandung (ITB).