Sisi Unik Para Raja yang Memimpin Dunia

23 Mei 2017 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Para raja yang memimpin dunia saat ini. (Foto: Biro Setpres, Wikimedia Commmons dan Reuters.)
Raja-ratu, putri-pangeran, bukan cuma dalam dongeng. Mereka sungguh ada dalam kehidupan nyata. Saat ini.
ADVERTISEMENT
Sistem kerajaan, kesultanan, atau kekaisaran masih diakui dan berlaku di berbagai negara di dunia. Di sejumlah negara, seorang raja atau ratu atau sultan atau kaisar atau emir mendapat kekuasaan untuk memimpin negara-negara mereka berdasarkan faktor keturuan.
Di antara mereka, ada yang akhirnya didapuk untuk menjadi kepala pemerintahan, ada pula yang diangkat sebagai kepala negara dengan fungsi simbolis atau seremonial saja.
Sejarah mencatat, sejumlah raja di dunia dulu begitu terkenal, bahkan hingga saat ini, karena --salah satunya-- mereka memiliki keunikan-keunikan yang memang tak mudah dilupakan orang.
Sebut saja misalnya Kaisar Romawi Caligula yang terkenal karena penyakit gila yang diidapnya, Kaisar China Qin Shi Huang yang takut luar biasa terhadap kematian, hingga Raja Denmark Christian VII yang begitu sering bermasturbasi sehingga membuat dia tak sempat mengurusi tugas-tugasnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya raja-raja terdahulu, berbagai raja yang memimpin negara-negara di dunia sekarang pun memiliki keunikan masing-masing. Berikut kami sarikan daftar keunikan beberapa raja di dunia saat ini.
1. Raja Swedia
Raja Swedia meneteng koper sendiri (Foto: Dok. Istimewa)
Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia mencuri perhatian khalayak tatkala datang ke Indonesia, Minggu pagi (21/5). Kesederhanaannya begitu mengejutkan, tampak saat ia membawa-bawa koper cokelatnya sendiri --hal yang sesungguhnya bisa dilakukan oleh orang lain jika ia mau.
Selain itu, ia bersama istrinya datang ke Indonesia menggunakan penerbangan komersil Qatar Airways, bukan jet pribadi. Ia juga mendarat di Bandara Soekarno-Hatta sebagaimana penumpang umum lain. Padahal, biasanya tamu negara Indonesia bisa saja memilih mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma.
Ini bukan kali pertama Carl Gustav mendatangi Indonesia. Pada 2012, ia sempat berkunjung ke Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan salah satu agenda untuk meresmikan Desa Wukirsari sebagai Desa Pramuka. Sebab selain Raja Swedia, ia menjabat Ketua Kehormatan World Scout Foundation (WSF) yang bergerak mengembangkan kegiatan kepramukaan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Sejak bayi, lelaki yang mencintai dan mendukung kegiatan pramuka ini telah menjadi anak yatim. Sang ayah meninggal ketika usia Carl Gustaf masih sembilan bulan. Ayahnya tak pernah jadi raja Swedia, tapi sang anak akhirnya naik tahta menjadi Raja Swedia pada usia ke-26 saat sang kakek meninggal tahun 1973.
2. Sultan Brunei Darussalam
Sultan Hassanal Bolkiah. (Foto: kremlin.ru)
Sultan Brunei Darussalam yang dikenal dengan nama Hassanal Bolkiah ini sebenarnya memiliki nama sangat panjang, yakni Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar ‘Ali Saifuddien Sa’adul Khairi Waddien, Sultan dan Yang Di-Pertuan Negara Brunei Darussalam.
Tak hanya nama yang ‘gemuk’, sang sultan juga memiliki istana amat besar bernama Istana Nurul Iman. Guinness Book of World Records mencatatkan istana yang bernilai sekitar 1,4 miliar Dolar Amerika Serikat itu sebagai salah satu istana hunian terbesar di dunia. Istana itu memiliki 1.788 ruangan yang di antaranya terdiri dari 650 kamar mewah, 257 kamar mandi, dan ruang pertemuan yang mampu menampung hingga 5.000 tamu.
ADVERTISEMENT
Di istana itu juga terdapat masjid super megah yang mampu menampung 1.500 jemaah, serta garasi yang mampu menampung lebih dari 5.000 mobil. Luas total Istana Nurul Iman disebut-sebut mencapai 200.000 meter persegi.
Tak hanya istana yang megah, Sultan Hassanal Bolkiah yang lahir pada 15 Juli 1946 ini juga memiliki kegemaran terhadap hiburan yang memakan dana besar. Ia yang sejak sekolah dasar hobi memelihara kuda poni, hingga kini telah memiliki 200 kuda poni yang di antaranya diimpor langsung dari Argentina.
Pada ulang tahunnya ke-50, ia pernah membangun sebuah stadion besar dan membayar Michael Jackson sebesar 17 juta Dolar AS untuk tampil di sana sebagai hadiah untuk dirinya sendiri.
3. Emir Uni Emirat Arab
Syekh Khalifa bin Zayed Al Nahyan (Foto: Wikimedia Commons)
Presiden Uni Emirat Arab (UEA) sekaligus Emir Abu Dhabi yang bernama Syekh Khalifa bin Zayed Al Nahyan ini tidak seperti raja-raja di jazirah Arab lain yang memiliki banyak istri. Sampai sekarang, penguasa turun-temurun UEA kelahiran 7 September 1948 ini hanya memiliki satu orang istri.
ADVERTISEMENT
Syekh Khalifa Al Nahyan disebut-sebut sebagai syekh terkaya di dunia. Namun begitu, ia juga dikenal sebagai orang kaya yang dermawan alias filantropis, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Ia pernah menghabiskan lebih dari 460 juta Dolar Amerika Serikat dari kekayaan pribadinya untuk proyek kemanusiaan seperti pembangunan perumahan di Jalur Gaza dan pembangunan kembali Pakistan setelah banjir tahun 2011.
Di Dubai, nama Sheikh Khalifa diabadikan dalam bangunan tertinggi di dunia, Burj Al Khalifa.
4. Ratu Britania Raya
Ratu Inggris Ratu Elizabeth II. (Foto: REUTERS/Toby Melville)
Ratu Elizabeth II adalah ratu tertua di dunia saat ini. Ratu yang lahir pada 21 April 1926 ini telah menjadi Ratu Britania Raya sejak 6 Februari 1952, bertepatan dengan hari wafatnya sang ayah, Raja George VI. Sejak saat itulah ia mulai memerintah Inggris dan memimpin negara-negara persemakmuran serta gereja Inggris.
ADVERTISEMENT
Jika dihitung sampai saat ini, Ratu Elizabeth II tercatat telah memecahkan rekor waktu terlama dalam memimpin Britania Raya, lebih dari 65 tahun. Sebelumnya, Ratu Victoria (1819-1901) memegang rekor sebagai yang terlama memegang takhta di Inggris, yakni selama 63 tahun dan 7 bulan.
Sewaktu kecil Elizabeth II tidak pergi ke sekolah seperti anak-anak biasa lainnya. Sebagai gantinya, ia diajari di rumah oleh beberapa guru berbeda, juga diberi pelajaran agama oleh Uskup Agung Canterbury.
Ketika Perang Dunia II pecah pada tahun 1939, Elizabeth yang masih berusia 13 tahun memohon pada ayahnya untuk membantu pasukan pertempuran. Ia akhirnya memulai niatnya dengan membuat siaran radio yang diarahkan untuk meningkatkan moral anak-anak Inggris.
Dalam salah satu siaran, sang putri yang kala itu berusia 14 tahun meyakinkan para pendengar, "Saya dengan tulus mengatakan kepada kalian semua bahwa kita, anak-anak di rumah, penuh dengan keceriaan dan keberanian. Kita mencoba melakukan semua yang kita bisa untuk membantu para pelaut, tentara, dan awak pesawat kita yang gagah berani dan kita berusaha untuk menanggung bahaya dan kesedihan diri kita sendiri."
ADVERTISEMENT
Elizabeth II akhirnya bergabung dengan Women's Auxiliary Territorial Service saat berusia 18 tahun. Ia dilatih sebagai sopir truk dan mekanik pada 1945 dan menjadi satu-satunya anggota keluarga kerajaan perempuan yang pernah memasuki angkatan bersenjata. Saat ini ratu tertua di dunia itu merukapan satu-satunya kepala negara yang pernah bertugas pada Perang Dunia II.
5. Kaisar Jepang
Kaisar Jepang Akihito (Foto: REUTERS/Yuriko Nakao)
Kekaisaran Jepang adalah monarki tertua di dunia yang masih bertahan hingga saat ini. Menurut buku sejarah Jepang, Nihonshoki, Kekaisaran Jepang didirikan oleh Kaisar Jinmu sejak tahun 660 SM. Kaisar Jepang saat ini, Akihito, adalah kaisar ke-125.
Hingga abad ke-20, semua kaisar Jepang memiliki istri yang berasal dari keluarga bangsawan. Namun Kaisar Akihito mendobrak tradisi tersebut. Akihito adalah kaisar Jepang pertama yang yang memiliki izin untuk menikahi perempuan biasa, dan ia benar-benar melakukannya.
ADVERTISEMENT
Akihito jatuh cinta pada Michiko Shoda yang sekarang disebut sebagai Permaisuri Nagako. Mereka bertemu di sebuah lapangan tenis dan akhirnya memutuskan untuk menikah pada 1959. Sepak terjang Akihito yang menikah dengan orang yang bukan berasal dari kalangan bangsawan diikuti pula oleh putra sulungnya, Putra Mahkota Naruhito. Naruhito juga menikahi perempuan biasa, mantan diplomat bernama Masako Owada.
Aturan terbaru di Jepang menyebut kaum lelaki yang merupakan anggota keluarga Kekaisaran Jepang tetap diakui menjadi bagian dari kekaisaran meski ia menikah dengan perempuan yang bukan berasal dari kalangan bangsawan.
Tetapi peraturan tersebut tidak berlaku bagi kaum perempuan anggota keluarga Kekaisaran Jepang. Mereka harus menanggalkan gelar kebangsawanan dan meninggalkan keluarga Kekaisaran Jepang jika menikah dengan lelaki yang bukan berasal dari kalangan bangsawan.
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang kemudian dilakukan oleh Putri Sayako, anak ketiga sekaligus putri satu-satunya Kaisar Akihito. Sayako menikah dengan lelaki biasa bernama Yoshiki Kuroda pada 15 November 2005 dan kini namanya telah berubah menjadi Sayako Kuroda.
Baru-baru ini cucu perempuan tertua Kaisar Akihito, Putri Mako, juga dikabarkan akan menikah dengan lelaki biasa bernama Kei Komuro. Menurut NHK TV, mereka berdua akan segera menikah tahun depan.
Selain kabar terbaru mengenai cucu sulungnya, kabar mengejutkan juga datang dari Kaisar Akihito sendiri. Media-media Jepang menyebut Kaisar Akihito berencana untuk turun takhta.
Jika hal ini akhirnya benar-benar terlaksana dan diperbolehkan oleh pemerintahan Jepang, Akihito akan menjadi kaisar Jepang pertama dalam 200 tahun terakhir yang turun takhta sebelum meninggal. Sebelumnya, yang melakukan hal semacam ini adalah Kaisar Kokaku yang mengundurkan diri dari takhtanya pada tahun 1817.
ADVERTISEMENT
Simak pula: