Viral Cerita Wisatawan Dipaksa Sewa Jip saat Kunjungi Petilasan Mbah Maridjan

31 Mei 2021 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petilasan Mbah Maridjan menjadi salah satu destinasi saat Lava Tour Merapi Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petilasan Mbah Maridjan menjadi salah satu destinasi saat Lava Tour Merapi Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Pariwisata Yogyakarta kembali menjadi sorotan. Usai viral harga seporsi pecel lele Rp 37 ribu, kini ramai curhatan seorang wisatawan yang dipaksa untuk menyewa mobil jip saat mengunjungi petilasan Mbah Maridjan yang terletak di Cangkringan, Kabupaten Sleman.
ADVERTISEMENT
Curhatan itu berasal dari akun Twitter milik @iqbalbasyari, kemudian dimuat ulang oleh akun @merapi_undercover pada Minggu (30/5).
"Mau ke tempat Mbah Marijan, tapi sampai titik ini dipaksa parkir dan dipaksa sewa Jeep karena alasan jalan rusak. Padahal sepanjang jalan ini aspal mulus. Sedangkan motor, truk, dan jeep bisa melintas. Ada monopoli jalan umum @iqbalbasyari," tulis cuitan tersebut.
Warga yang bernama Iqbal Basyari (30) asal Klaten, Jawa Tengah itu mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (30/5) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, ia mengaku diberhentikan oleh petugas karena lokasi itu merupakan tempat parkir terakhir.
"Saya ngomong kalau saya mau ke tempat Mbah Maridjan yang lokasinya sekitar 1,5 kilometer lagi dari titik itu, mereka bilang kalau mau naik harus pakai jeep, gak boleh pakai kendaraan pribadi alasannya jalan jelek, banyak jeep," kata Iqbal kepada wartawan, Senin (31/5).
Mbah Asih nyekar di makam Mbah Maridjan Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Iqbal mengatakan jalan menuju lokasi petilasan kondisinya bagus. Sekitar 15 menit perjalanan, ia meliat ada pengendara motor yang diizinkan naik ke atas. Karena hal itu, ia bertanya kepada petugas.
ADVERTISEMENT
"Saya kembali bertanya ke petugas dan jawabannya tetap sama, saya harus pakai jeep atau sewa motor dengan biaya sewa jip Rp 350-550 (ribu) sesuai rute yang mereka tentukan," katanya.
"Karena tidak ingin berdebat dan buang waktu, karena saya bawa keluarga, akhirnya saya pilih turun," tegasnya.
Tak puas sampai di situ, saat turun di pos retribusi, Iqbal kembali bertanya kepada petugas. Jawaban yang ia dapat pun sama. "Harus naik jeep kalau ke tempat Mbah Maridjan," katanya.

Tanggapan Dinas Pariwisata Yogyakarta

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Sleman untuk menelusuri kasus ini.
"Dicek lebih lanjut nanti koordinasi dengan Dinas Pariwisata Sleman," kata Singgih melalui sambungan telepon, Senin (31/5).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sepengetahuan Singgih, mobil pribadi memang tidak disarankan untuk naik ke petilasan Mbah Maridjan karena medan yang berat.
Aktivitas jip wisata Lava Tour Merapi Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
"Ya jadi spesifikasi yang bisa naik ke sana memang tidak semuanya karena tanjakan cukup tinggi tetapi kemudian bagaimana cara memberikan informasi itu secara baik ya. Jangan sampai kemudian diizinkan tapi ada kesulitan-kesulitan. Nanti juga jadi permasalahan tersendiri juga," ujarnya.
Namun, hal itu masih harus ditelusuri lebih lanjut menurut Singgih.
"Atau begini jadi kalau kemudian mobil pribadi diperbolehkan naik di sana tidak mencukupi perkiraannya itu jadi pertimbangan kalau semuanya naik nanti apakah mencukupi atau tidak apakah mengganggu wisatawan lainnya dan sebagainya. Kita harus melihat case per case," pungkasnya.