Viral Polisi di Toraja Kirim Video ke Kapolri, Sebut Polri Penuh Mafia

2 Desember 2022 13:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
27
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aipda Aksan, anggota polisi di Polres Tana Toraja yang menyebut Polri harus dibersihkan dari mafia. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Aipda Aksan, anggota polisi di Polres Tana Toraja yang menyebut Polri harus dibersihkan dari mafia. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Beredar video memperlihatkan anggota Polri berpangkat Aipda menyebut institusi Polri sebagai sarang mafia hingga menjadi polisi pun harus membayar. Rekaman tersebut viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Polisi yang bernama Aksan itu bertugas di Satuan Binmas Polres Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Ia merekam video dirinya dan mengirimkan itu sebagai surat terbuka kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Aksan menyampaikan bahwa institusi Polri harus dibersihkan dari mafia. Telah terjadi pungutan liar seperti penerimaan anggota Polri harus bayar, pindah tugas dan bahkan ingin menjadi perwira Polri pun harus bayar.
Selain menyinggung banyaknya pungutan di tubuh Polri, Aipda Aksan juga menyebut bahwa pimpinan Polri pada tingkat bawah tak mengajarkan hal baik. Mereka memotong beberapa anggaran seperti DIPA, BBM, dan uang makan.
Aksan menjelaskan, dia dulunya berdinas di Polres Palopo. Tapi karena membongkar praktik korupsi pimpinannya, ia dimutasi ke Polres Tana Toraja. Jarak kedua kota ini sekitar 95 km.
ADVERTISEMENT
"Bapak Kapolri, seperti yang saya alami saya dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tana Toraja karena saya membongkar perbuatan Kapolres AKBP Alfian Nurnas. Yaitu korupsi kendaraan dinas Polres Palopo, BBM, dan lain-lain sebagainya," kata Aksan yang mengenakan baju seragam Polri ini.
"Untuk menutupi bahwa saya dimutasi ke Tana Toraja, katanya saya mempreteli motor dinas," tandas Aksan dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu.

Aipda Aksan Diperiksa Propam

Terkait video viral tersebut, Kabid Propam Polda Sulawesi Selatan Kombes Agoeng Adi Kurniawan menjelaskan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti dengan memeriksa Aipda Aksan.
"Iya, memang telah beredar video rekaman Aipda Aksan. Sudah kami tindak lanjuti dan kami telah mintai keterangannya," kata Agoeng kepada kumparan, Jumat (2/12).
ADVERTISEMENT
Aipda Aksan, anggota polisi di Polres Tana Toraja yang menyebut Polri harus dibersihkan dari mafia. Foto: Dok. Istimewa
Dari hasil pemeriksaan, kata Agoeng, Aipda Aksan merekam sendiri video tersebut. Dia hanya bermaksud mengirimkan rekaman video itu kepada dua rekannya yang juga polisi. Tapi, belakangan tersebar di media sosial.
"Kami masih mintai keterangannya untuk menggali motif membuat dan menyebar video tersebut," jelas Agoeng.

Aipda Aksan Disebut Banyak Masalah

Agoeng menjelaskan bahwa pernyataan dari Aipda Aksan tidak mendasar dan tanpa bukti.
"Sebenarnya ada dua potongan video. Ada durasi 2 menit 51 detik dan 2 menit 50 detik yang ditujukan kepada Bapak Kapolri tersebar di media sosial," ungkapnya.
Agoeng menyebut Aipda Aksan sengaja membuat pernyataan tersebut karena dia sakit hati karena dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tana Toraja.
"Anggota ini banyak masalahnya. Sudah beberapa kali dihukum," tegas Agoeng.
ADVERTISEMENT

Kejadian di Polres Luwu

Aipda HR coret kantornya Polres Luwu bertuliskan Sarang Korupsi. Foto: Dok. Istimewa
Video Aipda Aksan ini muncul berselang beberapa minggu setelah kasus corat-coret di markas Polres Luwu, Sulsel.
Pada 15 Oktober 2022, anggota Polres Luwu Aipda HR melakukan aksi vandalisme di kantornya sendiri. Dia membuat coretan bertuliskan 'Sarang Pungli' dan 'Sarang Korupsi'.
Atas kasus itu, Polda Sulsel menegaskan, Aipda HR didiagnosis mengalami gangguan kejiwaan atau psikotik akut, yakni gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang untuk membedakan mana yang nyata dan tidak nyata.