Viral Video Warga di Denpasar Saling Lempar Batu, Polisi Turun Tangan

21 Juni 2022 15:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanda Desa Adat Pedungan. Foto: Denita br Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tanda Desa Adat Pedungan. Foto: Denita br Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah video yang mempertontonkan sekelompok masyarakat saling lempar batu di Banjar Dukuh Pesirahan, Kelurahan/Desa Adat Pedungan, Kota Denpasar, Bali, viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Informasi dari keterangan video tersebut, warga membunyikan kul-kul atau alat komunikasi tradisional Bali untuk menandakan situasi darurat.
Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Made Teja Dwi Permana mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (21/6) sekitar pukul 01.00 WITA dini hari tadi. Aksi lempar batu dipicu kesalahpahaman antara dua kelompok warga.
"Setelah mendapatkan laporan, kami ke TKP dan benar ada sekelompok orang yang (saling) melempar batu dan balok. Kemudian kita lerai," katanya di Kantor Desa Adat Pedungan, Kota Denpasar.
Polisi kemudian menangkap 14 orang yang berasal dari kedua kelompok masyarakat tersebut untuk penyelidikan. Dalam kasus ini, Teja membantah ada mobil polisi mengalami kerusakan.
"Masih kita lakukan penyelidikan terkait permasalahan," katanya.
Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Made Teja Dwi Permana. Foto: Denita br Matondang/kumparan
Teja mengatakan, kesalahpahaman bermula di Pelabuhan Benoa. Kemudian, kedua kelompok berusaha menyelesaikan masalah tersebut di dekat rumah mereka yang terletak di Banjar Dukuh Pesirahan.
ADVERTISEMENT
Mediasi antara dua kelompok yang berprofesi sebagai wiraswasta, pelaku wisata dan anak buah kapal ini ternyata gagal. Masing-masing anggota kelompok masyarakat lalu mengambil batu dan balok. Mereka saling lempar karena terbawa emosi.
"Setelah penyelidikan kami mendapatkan informasi bahwa permasalahan itu tidak terjadi atau tidak langsung terjadi di Banjar Dukuh Pesirahan tapi bermula (di) Benoa. Karena ada kesalahpahaman yang kemudian tidak selesai di sana masih berusaha diselesaikan di wilayah tempat salah satu pihak tersebut," katanya.
Dalam kasus ini, terdapat dua korban lemparan batu, yang bukan anggota kelompok masyarakat yang bertikai. Mereka mengalami luka ringan pada bagian tubuh.
"Korban adalah warga setempat yang berusaha untuk melerai terkena lemparan batu," katanya.
Teja menyatakan, situasi di Banjar Dukuh Pesirahan telah kondusif. Kelompok masyarakat yang terlibat perselisihan dan masyarakat yang tidak terlibat langsung membubarkan diri setelah pihak kepolisian melerai kedua kelompok.
ADVERTISEMENT
Di tempat yang sama, Wakil Bendesa Adat Desa Pedungan, I Wayan Rindra Suardika mengatakan, menyerahkan seluruh urusan kepada polisi untuk menuntaskan kasus ini.
"Kalau dia melanggar hukum, kami serahkan proses hukum ke pihak yang berwajib. Kalau dia nanti melanggar adat kami terapkan sanksi berupa awig-awig yang ada di desa kami," katanya.