Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Makau kini bak kota hantu dan nyaris mati. Tak ada keramaian di pusat kasino terbesar sedunia itu usai virus corona semakin menyebar dan menewaskan 132 orang.
ADVERTISEMENT
Hampir 6.000 orang terjangkit virus asal Wuhan, China ini. Di Makau, tujuh pasien positif didiagnosis positif virus corona.
Sejak Selasa (28/1) malam, pemerintah Makau memang membatasi kunjungan wisatawan dari China daratan, khususnya mereka yang berasal dari Provinsi Hubei. Angka wisatawan turun 69 persen sejak Jumat lalu. Padahal, Januari adalah bulan tersibuk bagi Makau, apalagi bertepatan dengan libur Imlek.
Salah satu daya tarik wisata di Makau, Ruins of St Paul, terpantau sepi. Jalan-jalan di pusat perbelanjaan dan restoran kosong.
Banyak kasino yang tetap dibiarkan buka, meskipun operator menutup restoran dan membatalkan semua pertunjukan di sana. Kepala Eksekutif Makau, Ho Iat Seng, mengatakan, kasino bisa saja ditutup jika virus terus menyebar.
Menteri Sosial dan Budaya Makau, Ao Leong Lu, sebelumnya telah membentuk komisi khusus untuk menangkal virus corona. Sebanyak enam perusahaan kasino dipasangi alat pemindai suhu panas di pintu-pintu masuk.
ADVERTISEMENT
Virus ini tentunya berdampak pada perlambatan ekonomi Makau. Sebab, lebih dari 90 persen pengunjung datang dari China daratan. Pekan Imlek yang biasanya menjadi rekor pengunjung, kini mengalami penurunan drastis.
Hubungan transportasi China daratan-Macau dibatasi. Puluhan penerbangan dan layanan kapal feri dibatalkan.
Harga saham operator kasino jatuh pada hari Rabu. Yakni, sebanyak 6 persen untuk MGM China Holdings Ltd, 5,7 persen untuk Sands China Ltd, 4,8 persen untuk Wynn Macau Ltd dan 4,7 persen untuk Galaxy Entertainment Group Ltd.