Wabah Varian Delta di China Diduga Dibawa Penumpang Penerbangan Rusia
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hasil dari genome sequencing menunjukkan, 52 kasus yang berkaitan dengan klaster Bandara Nanjing Lukou ini merupakan kasus varian Delta . Kabar tersebut disampaikan oleh Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kota Nanjing, Ding Jie.
Lonjakan kasus di Nanjing bermula dari sembilan staf bandara yang terjangkit corona usai membersihkan sebuah pesawat yang tiba dari Rusia.
“Gene sequence dari virus [varian Delta] yang ditemukan pada sampel dari para staf bandara itu, identik dengan yang ditemukan pada seorang pasien terinfeksi yang tiba dari penerbangan tersebut,” jelas Ding pada Jumat (30/7), dikutip dari Reuters.
“Usai menyelesaikan pekerjaan mereka, karena protokol pembersihan dan perlindungan yang tidak sesuai standar, bisa jadi sejumlah staf terinfeksi, dan menyebabkan virus itu menyebar di kalangan staf kebersihan,” lanjutnya.
Kota Nanjing di Provinsi Jiangsu, China, mencatat 13 kasus COVID-19 transmisi lokal pada Kamis (29/7). Kini, total kasus corona Nanjing sejak 20 Juli 2021 mencapai 184 infeksi.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan AFP, akibat penyebaran varian Delta, Kota Nanjing memberlakukan lockdown wilayah. Ratusan ribu penduduk kota tersebut tak bisa meninggalkan rumah.
Seluruh kafe internet, gym, bioskop, perpustakaan, dan tempat karaoke ditutup total. Keterangan itu disampaikan seorang anggota Gugus Tugas COVID-19 Kota Nanjing, Lu Jing.
Kasus dari Kota Nanjing ini perlahan menyebar ke berbagai kota. Per Kamis (29/7), Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan adanya 21 kasus transmisi lokal baru.
Dari 21 pasien itu, 18 kasus dilaporkan dari Provinsi Jiangsu dengan rincian 13 kasus dari Nanjing, 4 dari Kota Yangzhou, dan 1 dari Kota Huaian. 2 kasus transmisi lokal lainnya ditemukan di Provinsi Hunan, dan satu di Beijing.
Kini, total kasus konfirmasi COVID-19 China mencapai 92.875 infeksi dan 4.636 kematian.
ADVERTISEMENT