Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Bocah berusia 12 tahun bernama Nabilla warga Kampung Cibodas, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, sedang menjadi bahan perbincangan oleh netizen akibat peristiwa yang dialaminya.
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan, peristiwa yang dialami oleh Nabilla bukanlah bullying. Peristiwa tersebut, kata Hengky, bermula dari sepatu milik Nabilla yang terinjak oleh rekannya sehingga membuatnya marah karena sepatu tersebut dibeli dari hasil jerih payahnya. Namun, Hengky menegaskan kalau sepatu Nabilla tidak sampai dirusak rekan-rekannya.
"Bukan bullying, ya. Saya ingin mengklarifikasi, sebenarnya sepatu Nabilla tidak dirusak. Nabilla tidak mau sepatu yang dia beli sendiri dari hasil memulung kotor terinjak-injak temannya," kata Hengky melalui sambungan telepon, Kamis (18/4).
Selain itu, Hengky menjelaskan, kemarahan Nabilla mungkin disebabkan oleh latar belakang keluarganya. Sebab, sambung dia, Nabilla telah ditinggalkan orang tuanya yang bercerai sejak masih bayi dan hingga sekarang diasuh nenek dan kakeknya.
ADVERTISEMENT
"Mungkin karena broken home juga, ya. Tapi ketika istri saya berkunjung anaknya nice. Ngobrol dan bercanda aja biasa," tutur Hengky.
Hengky pun menyebut, sudah berbincang dengan wali kelas Nabilla di sekolahnya. Di lingkungan sekolahnya, Nabilla dikenal oleh gurunya sebagai anak yang rajin. Bahkan, kerap dijadikan tempat bagi rekan-rekannya bertanya.
"Anaknya rajin kata wali kelasnya," jelas Hengky.
Meski demikian, Hengky menyebut, rekan-rekan Nabilla yang sempat mengucap kata-kata kasar dalam video telah meminta maaf sehingga persoalan sudah selesai. Namun, bantuan dari berbagai pihak pada Nabilla hingga kini terus mengalir.
Hengky berharap kisah yang dialami Nabilla bisa menjadi motivasi bagi orang lain agar tak pantang menyerah dan tetap bersyukur. Hengky pun berharap Nabilla bisa menggapai cita-citanya sebagai dokter.
ADVERTISEMENT
"Kisah Nabilla bisa kita jadikan pelajaran hidup agar kita lebih bersyukur dan tidak banyak mengeluh. Dan Nabilla ke depan bisa sukses serta cita-citanya menjadi dokter bisa tercapai," ungkap Hengky.
Terpisah, Kabid Pemberdayaan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat Yuyun Budiarti mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan hubungan Nabilla dengan lingkungan sosialnya. Selain itu, pihaknya pun akan melakukan asesmen kebutuhan Nabilla sekaligus menindaklanjutinya.
"Bantuan dari Dinsos dan Kementerian Sosial berupa pendampingan oleh Pekerja Sosial. Dilakukan pendampingan anak, keluarganya dan lingkungan psikososialnya. Juga memfasilitasi penguatan hubungan di antara anak tersebut," kata Yuyun.