Wabup Bantul Bujuk Warga Dusun Lopati Mau Ditracing: Ini untuk Kesehatan Bersama

7 Juni 2021 21:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemkab Bantul jemput bola melakukan swab PCR di Dusun Lopati. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemkab Bantul jemput bola melakukan swab PCR di Dusun Lopati. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Tracing kepada warga di RT 92 Dusun Lopati, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, terhambat. Total dari sekitar 25 orang, baru enam warga yang ikut PCR.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal ini, Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo mengatakan akan turun ke lokasi untuk membujuk warga.
"Kita coba dulu. Kemarin kan baru sekali. Saya sama teman-teman akan ke sana turun langsung. Harapan kita (warga) mau (swab), ini untuk kesehatan kita bersama," kata Joko di Pemkab Bantul, Senin (7/6).
Joko menegaskan pihaknya tidak akan melakukan pemaksaan ke warga. Dia yakin upaya persuasif akan membuahkan hasil.
"Nggak (pemaksaan). Jadi begini kami Satgas COVID Kabupaten tidak ada istilah pemaksaan. Kita akan terus upaya pendekatan edukasi. Jadi kita akan ketahui mengapa mereka tidak mau ikut swab," ujarnya.
Menurutnya, swab PCR kepada warga yang terindikasi berkontak atau berdekatan dengan jenazah pasien corona sangat penting untuk mencegah penyebaran COVID-19 lebih luas.
ADVERTISEMENT
"Kita akan terus melakukan pendekatan. Kami dengan pak camat terus koordinasi dengan Pak Lurah supaya warga diajak swab," ujarnya.
Pemkab Bantul jemput bola melakukan swab PCR di Dusun Lopati. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sebelumnya, Camat Srandakan Anton Yulianto mengatakan pihaknya sudah jemput bola dengan melakukan swab PCR di dusun itu. Tetapi hanya diikuti enam warga.
Setelah itu warga tidak ada yang inisiatif ke puskesmas untuk swab PCR lagi.
Anton sudah mengkoordinasikan masalah ini dengan Satgas Kabupaten Bantul. Hasilnya, warga diberi waktu satu hari lagi untuk segera ke puskesmas.
Selain itu, pihaknya terus mengamati kondisi masyarakat di sana. Jika ada warga yang mengalami gejala seperti corona maka akan didata dan dilaporkan ke puskesmas.