Wagub Bali Minta Pelaku Wisata Tak Panik Hadapi Varian Corona Afsel dan Inggris

9 Mei 2021 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati pada peluncuran program wisata "We Love Bali" di Bali Safari % Marine Park, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (14/10). Foto: Denita br Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati pada peluncuran program wisata "We Love Bali" di Bali Safari % Marine Park, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (14/10). Foto: Denita br Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati meminta seluruh pelaku yang berhubungan dengan sektor pariwisata tidak perlu panik menghadapi munculnya mutasi virus corona.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, cara terbaik menghadapi mutasi virus corona adalah dengan menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.
Infografik 8 varian baru corona. Foto: kumparan
Pria yang akrab disapa Cok Ace itu juga yakin pemerintah telah menyusun strategi pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
"Kita jangan panik, mari kita tingkatkan kewaspadaan kita dengan mengikuti protokol kesehatan. Satgas COVID-19 dan team pemulihan ekonomi terus berupaya mencari jalan terbaik," kata Cok Ace saat dihubungi kumparan, Minggu (9/5).
Wisatawan wancanegara berjalan di dekat baliho sosialisasi penggunaan masker di kawasan Legian, Badung. Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa mengatakan, pemerintah terus memperketat pintu masuk Indonesia dari warga negara asing demi mencegah masuknya varian baru virus corona.
Selain itu dalam rangka menghadapi libur lebaran, pemerintah terus gencar mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan baik kepada masyarakat, wisatawan dan pengelola objek wisata. Menurut dia, meski varian baru corona terdeteksi, sebagai destinasi wisata, Bali tetap aman dikunjungi.
ADVERTISEMENT
"Kami di di pariwisata kan supaya bagaimana menjaga kepercayaan pariwisata itu, rasa percaya diri wisatawan (berlibur ke Bali) itu yang penting," kata Astawa.
Sebelumnya, satu pelaku pariwisata di Kabupaten Badung, Bali, meninggal akibat terpapar virus corona varian B.1.351 yang berasal dari Afrika Selatan (Afsel). Dia diduga terpapar dari keluarga yang aktif beraktivitas ke luar rumah.
Kemudian ada seorang tenaga kesehatan asal Kota Denpasar, Bali terpapar corona varian B.1.1.7 yang berasal dari Inggris. Dia diduga terpapar saat merawat pasien WNA positif COVID-19. Namun, tenaga kesehatan itu sudah dinyatakan sembuh.