Wagub DKI: Masuk Warteg Wajib Divaksin Ikut Percepat Vaksinasi Selesai Agustus
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Riza menuturkan, alasan mengapa pengunjung sudah harus divaksin adalah untuk memastikan kesehatan dan keselamatan pengunjung lain dan pemilik warung.
"Terkait makan di warteg, rumah makan yang harus vaksin semuanya dimaksudkan untuk pastikan kesehatan dan keselamatan warga. Jadi memang PPKM level 4 ini di satu sisi ada pengetatan dengan maksud agar kita bisa mengurangi secara signifikan dengan melakukan pembatasan kapasitas," jelas Riza kepada wartawan secara virtual, Sabtu (31/7).
Menurutnya, kebijakan wajib vaksin bagi pelaku usaha hingga pengunjung yang dibuat Dinas Parekraf DKI ini bertujuan untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19 di tempat-tempat umum.
"Kebijakan ini diambil untuk mengurangi potensi penyebaran, karena sesungguhnya ketika kita makan tidak ada pilihan kita pasti buka masker. Ketika buka masker, inilah potensi droplet penyebaran virus terjadi. Jadi saya kira kebijakan ini dimaksudkan untuk kurangi potensi penyebaran," kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain berupaya menekan laju penyebaran COVID-19 di tempat-tempat umum, Riza menyebut alasan lainnya karena jumlah vaksinasi corona di Jakarta sudah tinggi, yakni 7,4 juta dosis pertama dari total 8,5 juta warga DKI. Pihaknya pun ingin terus meningkatkan jumlah tersebut.
"Secara umum paling tidak orang dewasa harusnya sudah hampir seluruhnya dapat vaksin. Jadi saya kira kebijakan yang diambil mudah-mudahan tidak memberatkan. Dan ini juga mendorong percepatan warga agar semuanya bisa segera selesai vaksin, apalagi di akhir Agustus ditargetkan selesai," ujar Riza.
Meski kini sudah diberi pelonggaran dengan memperbolehkan makan di warung makan, Riza meminta warga lebih baik membawa membawa pulang makanannya atau memanfaatkan layanan pesan antar.
"Yang disampaikan Pak Presiden boleh [makan] di rumah makan, warteg, dan lainnya dengan syarat 20 menit lamanya makan di tempat. Namun kita tetap imbau agar makan lebih baik pesan antar untuk kurangi potensi penyebaran COVID," tutupnya.
ADVERTISEMENT