Wagub DKI soal Longsor di Ciganjur: Diduga Ada Pelanggaran Bangunan

13 Oktober 2020 16:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi tembok pembatas kali di pemukiman yang roboh menutup aliran Kali Anak Setu, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (11/10). Foto: HO-Damkar Jakarta Selatan/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi tembok pembatas kali di pemukiman yang roboh menutup aliran Kali Anak Setu, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (11/10). Foto: HO-Damkar Jakarta Selatan/Antara
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta menginvestigasi longsor dan banjir yang terjadi di Perumahan Melati Residence, Ciganjur, Jakarta Selatan. Banjir dan longsor tersebut menelan satu korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, mengatakan, diduga ada pelanggaran pada pembangunan kompleks yang tanahnya longsor ke permukiman di bawahnya. Seharusnya, kata dia, antara bangunan kompleks dan pinggir sungai diberi jarak.
"Ya memang di situ diduga ada pelanggaran di bangunan tersebut. Itu harusnya tidak boleh ada tembok yang jaraknya persis di pinggir sungai, harusnya ada space yang cukup, sehingga tidak terjadi longsor," ujar Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (13/10).
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meninjau lokasi longsor di Jalan Damai, RT 04/02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (11/10). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Dia menjelaskan, pagar kompleks itu telah menutupi sungai. Akibatnya sungai tertutup dan membanjiri rumah di sekitarnya. Hingga akhirnya menyebabkan longsor ke permukiman di bawah.
"Ciganjur itu pagar yang tinggi dan padat dengan tanah itu longsor, karena di bawah itu ada sungai tergerus sehingga bangunan tersebut, pagar tersebut menutupi sungai, sehingga sungai tertutup dan menimbulkan banjir di sekitar daerah itu ada kurang lebih 300-an rumah yang tergenang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Kedua bangunan pagar itu roboh ke rumah yang ada di seberang sungai, sehingga mengakibatkan meninggalnya seorang ibu berusia 42 tahun," lanjutnya.
Petugas bersama relawan membenahi rumah warga yang rusak akibat tanah longsor di kawasan Ciganjur, Jakarta, Minggu (11/10). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
Sampai saat ini, investigasi terus dilakukan Pemprov DKI. Riza juga meminta adanya pengecekan ulang di daerah aliran sungai, agar tak ada longsor lagi akibat bangunan di atasnya.
"Lakukan investigasi terkait bangunan tersebut yang kami duga melanggar. Kemudian kami juga sudah minta tadi juga kami rapat supaya semua daerah, khususnya di daerah aliran sungai dicek kembali. Jangan sampai ada bangunan yang persis berada di pinggir sungai kemudian yang dapat mengakibatkan longsor," tuturnya.
Banjir dan longsor di wilayah Ciganjur ini terjadi pada Sabtu (10/10) malam akibat hujan deras yang terjadi pada sore. Akibat bencana ini, satu warga bernama Widiar Nohafa (40) meninggal dan dua warga lainnya bernama Siti Maryam (70) dan Reo (38) terluka.
ADVERTISEMENT
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona