news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wagub DKI Soal Penembakan di Bintaro Diduga Libatkan Staf DPRD: Ditangani Polisi

1 Desember 2021 12:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Senin (22/11). Foto: Nugroho GN/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Senin (22/11). Foto: Nugroho GN/kumparan
ADVERTISEMENT
Insiden penembakan di Exit Tol Bintaro, Jumat (26/11). Kasus penembakan ini diduga dipicu oleh laporan salah satu staf DPRD DKI.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengimbau masyarakat DKI Jakarta untuk tidak mengganggu ketertiban dan ruang privasi satu sama lain.
“Iya itu baru saya terima beritanya nanti saya cek kembali. Prinsipnya kita sesama warga tidak boleh saling mengancam, apalagi mengganggu, mengikuti, membuntuti, dan sebagainya," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (1/12).
"Dan sekarang prosesnya kan sudah ditangani Polda Metro jadi kami percaya, apa langkah yang akan diambil oleh Polda Metro, saya kira sudah sesuai aturan,” sambung Riza.
Menurut kabar yang beredar, oknum yang melapor adalah salah satu staf di DPRD DKI Jakarta. Riza mengatakan hal tersebut akan ia konfirmasikan ke DPRD DKI.
“Saya sendiri belum cek ke DPRD siapa orangnya, bagaimana nanti kita akan cek ya,” pungkas Riza.
ADVERTISEMENT

Latar Belakang kasus

Pada 26 November 2021, ada laporan dari warga yang merasa dirinya terancam karena mobilnya terus diikuti oleh sejumlah mobil lain sejak dari Sentul. Warga itu belakangan diketahui berinisial O.
Ada yang menyebut O merupakan staf anggota DPRD DKI Jakarta, tapi polisi masih mendalami ini. O yang merasa terus dibuntuti melaporkan kekhawatiran itu ke rekannya, Ipda OS, melalui telepon.
Setelah mendapatkan laporan itu, Ipda OS lalu mencoba mengikuti mobil yang ternyata berisi MA dan PP.
Setibanya di exit tol Bintaro, Ipda OS menghentikan salah satu mobil yang diduga menguntit O. Sementara, dua mobil lainnya kabur.
Keributan terjadi antara OS dan PP dan MA. OS akhirnya mengeluarkan tembakan dan mengaku sebagai polisi. OS mengaku hendak ditabrak dua orang itu sehingga melepaskan tembakan ke PP dan MA.
ADVERTISEMENT
PP dan MA lantas dibawa ke RS karena luka tembakan. PP kemudian meninggal dunia.