Wagub DKI Tegaskan Tak Ada Klaster Sekolah di Jakarta

22 November 2021 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria. Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria. Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta sampai saat ini masih terus berlangsung. Dengan begitu, diharapkan setiap sekolah tetap harus waspada guna mencegah klaster COVID-19 pada pelaksanaannya.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, sampai saat ini tidak ada klaster sekolah pada pelaksanaan PTM di Jakarta.
“Sampai hari ini kita di DKI Jakarta tidak ada yang klaster sekolah, sekalipun ada beberapa klaster [kasus yang siswa positif] sekolah itu langsung kami tutup,” ujar Riza di Balai Kota, Jakarta, Senin (22/11).
Jakarta memang pernah menutup sejumlah sekolah karena ada murid yang positif corona. Tapi itu dipastikan penularan tidak terjadi di sekolah sehingga PTM bisa dilanjutkan setelah ditutup hanya 3 hari.
Selain itu, Riza menjelaskan setiap anak yang berangkat ke sekolah harus dipantau betul karena penularan bisa terjadi karena berangkat atau pulang dari sekolah.
Sejumlah siswa menaiki Bus Sekolah Gratis yang usai mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SMKN 15 Jakarta, Kebayoran Baru. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Mereka untuk mencapai sekolah melewati cukup proses, stasiun, terminal, halte dan area-area publik lainnya dan mungkin juga pulang harus ke rumah teman dan sebagainya. Itulah potensi terjadinya penyebaran itu bagi anak-anak yang ikut PTM,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya bukan di sekolah, tapi dalam perjalanan pergi dari rumah ke sekolah dan dari pulang sekolah ke rumah,” tambahnya.
Untuk itu, Riza meminta orang tua untuk tetap mengimbau anaknya menjaga protokol kesehatan dengan ketat selama PTM.
“Maka dari itu kami minta para orang tua, kita semua untuk memastikan anak-anak kita yang sekolah melaksanakan PTM untuk melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat, baik, disiplin bertanggung jawab, pastikan cuci tangan. Kemudian menggunakan masker, jaga jarak dan sebagainya, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas,” pungkasnya.
Kekhawatiran munculnya klaster sekolah di Jakarta muncul setelah Depok memutuskan menghentikan kembali PTM terbatas. Sebab, mulai muncul kasus corona di sekolah.