Wakil Ketua Komisi XIII: Kejahatan KKB di Papua Tak Boleh Dibiarkan Terus

16 April 2025 13:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evakuasi jenazah pendulang emas di Papua ditemukan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi jenazah pendulang emas di Papua ditemukan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira menyoroti kasus pelanggaran HAM berulang yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
ADVERTISEMENT
Hal ini sekaligus merespons kasus pembunuhan terhadap belasan warga sipil pendulang emas hingga kasus pembantaian 6 guru dan tenaga kesehatan di Papua.
"Kekerasan terhadap warga sipil, terlebih di daerah konflik, tidak boleh dianggap sebagai kejadian biasa,” kata Andreas Hugo dalam keterangan tertulis, Rabu (16/4).
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira. Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
Menurut politisi PDIP itu, negara harus hadir dan memastikan keamanan warga sipil di seluruh Indonesia termasuk di Papua.
“Ini merupakan ujian bagi negara dalam menjalankan mandatnya untuk melindungi setiap warga tanpa kecuali, termasuk di wilayah yang penuh tantangan seperti Papua," kata Andreas.
“Kejahatan yang dilakukan KKB tidak boleh dibiarkan terus menerus terjadi. Negara harus menjamin masyarakat di Papua bisa hidup dengan tenang dan damai yang menjadi hak mereka,” tuturnya.
Evakuasi jenazah pendulang emas di Papua ditemukan. Foto: Dok. Istimewa
Tidak hanya keamanan bagi warga sipil, pemerintah juga harus memastikan masyarakat Papua mendapatkan fasilitas yang sama seperti kota-kota lain di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat yang ada di Papua harus mendapat fasilitas yang sama dengan orang kota. Selain hak keamanan dan kenyamanan dalam hidup, juga termasuk pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraannya," tambah anggota DPR dari Dapil Nusa Tenggara Timur I itu.
Sejumlah petugas evakuasi korban di Bandar Udara Nop Goliat, Kecamatan Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi, Papua Pegunungan, Sabtu (12/4/2025). Foto: Humas Satgas Damai Cartenz/Antara Foto
Sebelumnya, sebanyak 11 warga sipil tewas dibunuh dan 2 lainnya disandera KKB di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo pada 6-7 April lalu.
Sementara sebanyak 35 orang penambang lainnya berhasil mengungsi dan kini berada dalam pengamanan aparat TNI-Polri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.
Sedangkan, delapan orang lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya.