Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Walkot Bogor dan Pramono di Retreat Bahas Macet Jakarta-Perluasan Rute TransJ
25 Februari 2025 11:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (PDIP) mengikuti retreat kepala daerah di Akmil Magelang pada Senin (24/2). Pramono mulai ikut retreat di hari keempat.
ADVERTISEMENT
Momen hadirnya Pramono disambut baik oleh Wali Kota Bogor Dedie Rachim (PAN). Dedie mengatakan, dirinya langsung mengajak Pramono untuk diskusi membahas transportasi publik untuk menghubungkan Jakarta dengan kota penyangga seperti Bogor.
"Saya sampaikan kepada beliau (Pramono) tentang pentingnya jaringan transportasi publik yang menghubungkan DKJ dengan kota-kota penyangga seperti Bogor," kata Dedi kepada wartawan lewat pesan tertulis, Selasa (25/2).
Dedie menilai, kemacetan di Jakarta sudah cukup parah. Perlu ada langkah konkret untuk mengurai kemacetan.
"Selain itu untuk mengurai dan mengurangi kemacetan di DKJ akibat jutaan kendaraan pribadi yang masuk, tentu perlu ada alternatif memindahkan pengguna kendaraan roda 4 pribadi ke sebuah sistem transportasi publik yang nyaman, aman, tepat waktu dan ekonomis," jelas Dedie.
ADVERTISEMENT
Eks Wakil Wali Kota Bogor ini mengatakan, salah satu opsi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta adalah memperluas rute Transjakarta selagi menunggu tersambungnya LRT Jabodebek ke Bogor.
"Salah satu rencana yang paling mungkin dilaksanakan sebelum tersambungnya LRT Jabodebek ke Bogor saat ini, Transjakarta adalah alternatif yang realistis. Hal ini disambut baik oleh Gubernur Pramono Anung. Beliau siap memfasilitasi," kata Dedie.
"Pembicaraan sebelumnya pernah ada, tapi belum terwujud. Mudah-mudahan dengan Mas Pram kita bisa realisasi," harapnya.