Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Wamen P2MI: 5 WNI yang Ditembak Polisi Maritim Malaysia PMI Unprocedural
26 Januari 2025 13:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lima orang WNI menjadi korban penembakan oleh APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia) di Tanjung Rhu, Selangor Malaysia. Penembakan terjadi pada Jumat (24/1) pagi.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, mengatakan lima orang WNI itu adalah pekerja migran yang berangkat melalui jalur ilegal. Ia belum mengetahui lima WNI itu apakah baru akan memasuki Malaysia atau ingin keluar dari Malaysia.
“Di mana saat itu patroli APMM tengah bertugas dan ada sebuah kapal yang ditumpangi atau diawaki oleh 5 orang WNI Pekerjaan Migran Indonesia unprocedural,” kata Christina di Kantor P2MI, Jakarta, Minggu (26/1).
“Untuk ke mananya belum tahu pasti, ini baru dugaan tapi mereka ditemukan di Perairan Tanjung Rhu. Jadi bisa jadi mereka sedang, karena kita informasinya belum semuanya terkumpul maksimal. Bisa jadi mereka meninggalkan Malaysia atau menuju Malaysia,” lanjutnya.
Terlepas dari status WNI yang unprocedural, Christina mengecam tindakan penembakan yang dilakukan aparat Malaysia. Dia menilai mereka telah melakukan tindakan penggunaan kekuatan secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
Politikus Golkar ini mengatakan, tempat penembakan tersebut memang menjadi jalur yang kerap menjadi perlintasan pekerja migran ilegal.
“Jadi kalau kita lihat perlintasan ini biasanya itu bisa pergi ke Medan ya Tanjung Balai, daerah-daerah sekitar Sumatera, ini adalah salah satu alur yang biasa digunakan oleh pekerja migran unprocedural,” tuturnya.
“Yang pasti yang kami lihat di sini ada dugaan penggunaan berlebihan, karena sebetulnya kalau bicara pekerja migran ini kan bisa hanya ditangkap saja tidak sampai penggunaan sampai ditembak begitu ya, sampai apalagi ada yang meninggal,” pungkasnya.
Akibat kejadian tersebut, satu orang WNI tewas dan empat lainnya terluka. Korban luka masih berada di Malaysia saat ini.
Sementara APMM mengeklaim tindakan itu dilakukan karena para WNI melakukan perlawanan. Akibatnya, satu orang meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka tembak.
ADVERTISEMENT
KBRI Kuala Lumpur telah meminta akses kekonsuleran untuk melihat jenazah korban dan menjenguk para WNI yang terluka.