Wamenag: Kalau Ada Santri yang Mudah Marah Biasanya Nyantrinya Tidak Lama

17 Maret 2024 7:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki di acara PeaceSantren, Sabtu (16/3). Foto: Kemenag RI
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki di acara PeaceSantren, Sabtu (16/3). Foto: Kemenag RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemenag menggelar PeaceSantren di lima pesantren di Indonesia selama Bulan Ramadan. Acara perdana digelar di Pondok Pesantren Azziyadah, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut dihadiri ribuan santri. Semakin meriah dengan dihadiri band GIGI yang membawakan lagu-lagu religi.
"Melalui kegiatan Peacesantren ini, kita ingin menyampaikan pesan damai dari pesantren. Rangkaian Peacesantren, kita mulai di Pondok Pesantren Azziyadah ini," ujar Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki dalam sambutannya Sabtu (16/3).
Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan bahwa selama ini pesantren adalah sebuah entitas yang menjunjung perdamaian. “Pesantren adalah entitas yang damai dan santai,” ujarnya.
Menurut Wamenag, hal tersebut menjadi dasar mengapa para santri sangat mencintai perdamaian. Mereka tidak mudah terbawa amarah.
“Kalau ada santri yang mudah marah biasanya nyantrinya tidak lama,” ujarnya.
Sementara, Dirjen Pendidikan Islam Ali Ramdhani menyampaikan pihaknya akan terus menggaungkan pesan perdamaian dan semangat persaudaraan bersama ribuan santri.
ADVERTISEMENT
"Mengapa kita pilih pesantren, karena pesantren adalah lembaga yang sudah ada sebelum negeri ini berdiri, jauh sebelum merdeka. Pesantren Azziyadah sendiri sudah ada sejak 1933," tuturnya
"Kita belajar dari lembaga ini bagaimana menjaga keberlangsungan masyarakat dan kedamaian," tuturnya.
Hal senada disampaikan Thomas Ramdan, basis grup GIGI.
"Kami berterima kasih kepada Kemenag yang sudah mengajak kami dalam kegiatan ini. Kami merasa senang bisa berada di pesantren di tengah para santri dan masyarakat," ujar Thomas.
"Pesantren itu tempat orang-orang baik berada. Tempat di mana kebaikan dijaga secara turun temurun. Semoga dengan ini, kita bisa menebarkan kedamaian ke seluruh Indonesia," imbuhnya.
Tampak hadir pada acara Ngabuburit Ramadan ini, Dirjen Pendidikan Islam M. Ali Ramdhani, Staf Khusus Menag Nuruzzaman, Plt Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghafur, Kepala Kanwil Kemenag Jakarta Cecep Khairul Anwar dan Pengasuh Pesantren Az Ziyadah KH Muhajir Zayadi.
ADVERTISEMENT
PeaceSantren digelar dalam Roadshow “Ngabuburit Ramadan 1445 H” yang diselenggarakan secara bergiliran di lima kota di pulau Jawa, yaitu Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Pemilihan tuan rumah berdasarkan pada kota-kota yang sangat kental akan budaya pesantren, termasuk tradisi selama Ramadan.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono mengatakan, ada lima pesantren yang akan menjadi tuan rumah PeaceSantren, yaitu: