Wanita di Lamongan Tewas Tertabrak Kereta, Ditemukan Surat Wasiat

6 Maret 2024 15:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Catatan Redaksi: Bijaksanalah membaca berita ini. Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan, segera cari pertolongan!
Polisi memeriksa lokasi Tyasrini (52) tertemper kereta api (KA) 125 Harina jurusan Surabaya - Bandung di KM 186+5 petak Jalan Lamongan - Surabaya, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan/Kabupaten Lamongan. Foto: dok. Polres Lamongan
Seorang wanita di Lamongan, Jawa Timur, tewas tertabrak kereta api (KA) 125 Harina jurusan Surabaya - Bandung yang sedang melintas. Korban bernama Tyasrini (52 tahun), warga Kabupaten Tuban.
ADVERTISEMENT
Kasubsipenmas Polres Lamongan, Aipda Sampurno, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (5/3) malam, tepatnya di KM 186+5 petak Jalan Lamongan - Surabaya, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan/Kabupaten Lamongan.
Sampurno menjelaskan, kejadian ini bermula saat awak kereta api melihat ada seorang pejalan kaki dari arah utara menuju ke tengah jalur hilir dan berhenti di tengah.
Masinis berusaha membunyikan klakson berkali-kali supaya korban menjauh namun tak dihiraukan. Akhirnya, korban pun tertabrak kereta tersebut.
"ASP (Awak Sarana Perkeretaapian) sudah berkali-kali membunyikan semboyan 35 namun tetap tidak menghiraukan," ujar Sampurno, Rabu (6/3).
Kemudian, masinis KA 125 Harina itu menghubungi petugas penjaga kereta setempat bernama Fachrur Rozi untuk mengecek kondisi korban.
"Fachrur Rozi bersama dengan saksi lainnya berjalan kaki ke arah barat untuk melihat adanya kabar berita tersebut dan ternyata benar diketahui di tengah perlintasan rel kereta api (di antara 2 rel kereta api) dengan jarak +/- 200 meter dari jalur penyeberangan didapati ada seorang jenazah perempuan yang sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi badan tengkurap," terang Sampurno.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Fachrur menghubungi Polres Lamongan dan tim medis RS Muhammadiyah Lamongan untuk penanganan medis.
Saat polisi mengevakuasi korban, ditemukan amplop di dalam tas korban dengan tulisan 'Aku sudah sakit jiwa, aku pendosa, aku tak kuat dengan karmaku sendiri, yang ada di fikiranku cuma mati, mati dan mati'.
"Diduga korban sengaja melakukan bunuh diri karena di dalam tas milik korban ditemukan beberapa surat wasiat," jelas Sampurno.