Wanita Indonesia Ditangkap di Filipina, Dicurigai Berencana Aksi Bom Bunuh Diri

10 Oktober 2020 12:36 WIB
Tentara Filipina di lokasi ledakan, di Pulau Jolo, provinsi Sulu, Filipina, Senin (24/8). Foto: Nickee Butlangan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Filipina di lokasi ledakan, di Pulau Jolo, provinsi Sulu, Filipina, Senin (24/8). Foto: Nickee Butlangan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Seorang wanita Indonesia ditangkap di Filipina Selatan pada Sabtu (10/10) dini hari. Ia dicurigai merencanakan aksi serangan bom bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, militer Filipina mengungkap identitas wanita Indonesia itu, bernama Rezky Fantasya Rullie. Ia merupakan janda dari seorang militan Indonesia, Andi Baso, yang tewas di Sulu pada Agustus.
Dia juga diyakini sebagai putri dari dua pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 21 orang dalam serangan di katedral Katolik di Pulau Jolo, awal tahun lalu.
"Rullie adalah yang pertama dalam daftar kami sejak kami menerima laporan intelijen bahwa dia akan melakukan bom bunuh diri," kata Brigjen William Gonzales dari Satuan Tugas Gabungan Militer di Sulu.
Gonzales mengatakan, Rullie ditahan bersama dengan dua wanita yang telah menikah dengan anggota Abu Sayyaf, salah satunya bernama Inda Nurhaina. Belum diketahui kewarganegaraan wanita ini.
Petugas keamanan Filipina berjaga usai ledakan di sebuah gereja di Jolo, provinsi Sulu di Pulau Mindanao Selatan, (27/12019). Foto: AFP/NICKEE BUTLANGAN
Sebuah rompi yang dilengkapi dengan bom pipa disita bersama dengan komponen alat peledak rakitan lainnya dari sebuah rumah di Pulau Jolo yang diyakini milik seorang anggota Kelompok Abu Sayyaf.
ADVERTISEMENT
Penangkapan itu terjadi kurang dari dua bulan setelah sepasang wanita pengebom bunuh diri meledakkan diri di Pulau Jolo di provinsi mayoritas Muslim Sulu, yang menewaskan 15 orang dan melukai 74 lainnya.
Pasukan keamanan memastikan serangan 24 Agustus itu ulah kelompok militan Abu Sayyaf.
Terkait penangkapan WNI ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui KBRI Manila dan KJRI Davao tengah mengkonfirmasinya ke otoritas Filipina.
"Perwakilan RI di Filipina (KBRI di Manila dan KJRI di Davao) masih dalam proses mengkonfirmasikan kebenaran berita ini dengan otoritas setempat (Filipina)," kata jubir Kemlu Teuku Faizasyah saat dikonfirmasi kumparan.
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona