Wapres Dukung Menkeu Copot Rafael Alun: Hidup Hedon Perlu Diingatkan

24 Februari 2023 16:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dalam memberi sambutan seremoni penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Dok. Sekretariat Wakil Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dalam memberi sambutan seremoni penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Dok. Sekretariat Wakil Presiden
ADVERTISEMENT
Wapres Ma'ruf Amin mendukung keputusan Menkeu Sri Mulyani yang mencopot Rafael Alun Trisambodo dari Ditjen Pajak.
ADVERTISEMENT
Rafael merupakan ayah dari Mario Dendy Satriyo (20), yang menganiaya David (17) di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan hingga tak sadarkan diri.
Kasus penganiayaan ini berbuntut panjang karena jumlah kekayaan Rafael sebesar Rp 56 miliar menuai sorotan publik. Mario, anaknya juga sering memamerkan harta kekayaan di media sosial. Ma'ruf mengatakan seharusnya pejabat publik hidup sederhana.
"Mengenai hidup sederhana saya kira itu harus menjadi gaya hidup daripada pejabat dari atas sampai ke bawah. Jangan samping hedonis," kata Ma'ruf kepada wartawan di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (24/2).
Rafael Alun Trisambodo. Foto: Facebook/KPPPMADUA
"Saya kira tindakan Bu Menteri sudah benar kalau ada pejabat ada yang memamerkan hidup-hidup hedonis itu perlu diingatkan," lanjutnya.
Ma'ruf tak ingin kepercayaan masyarakat untuk membayar pajak menjadi berkurang karena disalahgunakan pihak tertentu.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai ada ketidakpercayaan masyarakat terutama mereka yang membayar pajak. Kemudian mereka menjadi 'wah ada ketidakpercayaan pajak saya digunakan untuk kepentingan orang per orang'," kata dia.
Ia menegaskan penting untuk memastikan pajak digunakan untuk memberikan fasilitas pelayanan kepada masyarakat seperti sekolah, jalan hingga infrastruktur. Sebab, kepercayaan masyarakat sangat penting.
"Saya kira itu penting dan harus dipastikan pajak yang dibayar masyarakat itu memang dimanfaatkan dikembalikan untuk pelayanan masyarakat sekolah, jalan, infrastruktur bantuan sosial dan semua yang untuk kepentingan masyarakat," kata dia.
"Ini kepercayaan masyarakat penting karena itu kalau ada, saya kira tindakan Bu Menteri, saya kira tepat sekali," tandasnya.
Konferenai pers terkait masalah Rafael Alun di Kantor DJP, Jumat (24/2). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Sebelumnya, Sri Mulyani juga sudah meminta agar pemeriksaan pelanggaran disiplin Rafael Alun ditindaklanjuti. Saat ini sudah diterbitkan surat tugas pemeriksaan pelanggaran disiplin untuk Rafael Alun.
ADVERTISEMENT
"Kami semua di kementerian keuangan tetap memiliki komitmen dan kesetiaan yang kuat untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Keuangan dan khususnya Direktorat Jenderal Pajak maupun seluruh unit-unit Eselon 1 di Kementerian Keuangan," katanya.
Rafael Alun Trisambodo merupakan Kepala Bagian umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II. Dia ikut terseret kasus anaknya, Mario Dandy Satriyo, yang saat ini menjadi tersangka penganiayaan putra anggota GP Ansor.
Selain itu, kekayaan yang dimiliki Rafael Alun juga menjadi sorotan, termasuk Rubicon dan Harley Davidson yang dipamerkan anaknya yang tidak ada dalam laporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK.
Dikutip dari LHKPN KPK, Rafael tercatat memiliki harta kekayaan dengan total kekayaan sebesar Rp 56 miliar. Hartanya paling banyak berupa tanah dan bangunan di berbagai daerah.
ADVERTISEMENT