news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wapres: Yang Membunuh Briptu Hedar Harus Diserang Balik

13 Agustus 2019 16:13 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Briptu Hedar di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. JK tak menampik serangan itu merupakan hal yang bisa saja terjadi di daerah rawan konflik.
ADVERTISEMENT
"Tentu kita merasa berduka cita (atas meninggalnya Briptu Hedar-red). Memang di daerah konflik selalu ada korban. Tapi yang penting kita selesaikan masalahnya, secara umum supaya Papua itu lebih aman," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).
JK menegaskan, jika ada aparat TNI maupun Polri yang diserang kelompok bersenjata, pemerintah berhak mengambil tindakan tegas. Pasukan yang bertugas di sana harus menyerang balik kelompok bersenjata yang mengganggu keamanan.
Briptu Hedar, personel Ditreskrimsus Polda Papua yang gugur saat upaya penegakkan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua. Foto: Instagram @polresta_bandarlampung
"Apabila ada yang menyerang aparat polisi negara harus diselesaikan, harus diserang balik. Itu harus. Kalau diterima begitu saja itu salah," tegas JK.
Briptu Hedar tewas setelah disandera dan dianiaya KKB di Papua. Saat disandera sekitar pukul 11.00 WIT, Senin (12/8), Hedar tidak sedang membawa senjata api. Kala itu dia bersama seorang polisi lainnya sedang melintasi perkampungan itu dengan sepeda motor. Hedar saat itu sedang dalam tugas penyelidikan.
ADVERTISEMENT
Hedar disandera dan dianiaya KKB di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua. Jenazah sudah dievakuasi dan akan dimakamkan di Sulawesi Selatan.