Warga Desa Beureugang Aceh Barat Tolak Pengungsi Rohingya: di Kantor Bupati Saja

22 Maret 2024 13:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan warga Aceh Barat tolak kedatangan 69 warga etnis Rohingya. Foto: Teuku Dedi Iskandar/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan warga Aceh Barat tolak kedatangan 69 warga etnis Rohingya. Foto: Teuku Dedi Iskandar/ANTARA
ADVERTISEMENT
Warga Desa Beureugang, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, menolak kedatangan 69 orang etnis Rohingya yang akan ditempatkan di Kompleks Rumah Sakit Jiwa Beureugang, Kamis (21/3). Rumah sakit tersebut milik pemerintah daerah.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada warga Rohingya yang terluka dalam insiden ini,” kata Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Aceh Barat, Kompol M Nasir, dikutip dari Antara.
Warga Rohingya tersebut berangkat dari Pelabuhan Jetty Meulaboh, menuju ke lokasi penampungan di Beureugang, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat. Perjalanannya dikawal oleh polisi.
Saat tiba di lokasi, sekitar ratusan warga berkumpul menolak para warga Rohingya tersebut. Para pengungsi itu tidak bisa turun dari truk yang mengangkut mereka karena penolakan warga.
Akhirnya, truk pengangkut para pengungsi itu diarahkan kembali ke Kota Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ratusan warga Aceh Barat tolak kedatangan 69 warga etnis Rohingya. Foto: Teuku Dedi Iskandar/ANTARA
Saat aksi penolakan terjadi, Pj Bupati Aceh Barat, Mahdi Efendi berada di lokasi kejadian. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa karena kerasnya penolakan warga setempat.
ADVERTISEMENT
M Nasir menjelaskan, aksi warga itu karena masyarakat di daerah tersebut menolak desa mereka ditempatkan pengungsi Rohingya.
“Informasi yang kami peroleh di lokasi kejadian, masyarakat tidak mau desa seperti kejadian di daerah lain di Aceh. Mereka merasa terganggu dengan kedatangan Rohingya ke desa mereka, mereka tidak nyaman,” kata M Nasir.
Polres Aceh Barat mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga situasi aman dan kondusif, dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengganggu keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.
Pihaknya meminta masyarakat agar tetap mempertahankan situasi aman dan kondusif, serta menjaga kesucian bulan Ramadan.
“Mari kita pertahankan nikmat bulan Ramadan ini dengan bersama-sama menjaga keamanan di wilayah masing-masing,” kata M Nasir.
Tidak Terima Pengungsi
ADVERTISEMENT
Salah satu peserta aksi penolakan, Leo (44) warga Desa Beureugang mengatakan, mereka terpaksa melakukan aksi penolakan karena masyarakat di daerah tersebut tidak menerima kedatangan pengungsi.
“Semua daerah di Aceh tidak terima pengungsi Rohinya, masa kami menerima,” katanya.
Menurutnya, masyarakat setempat tetap melakukan penolakan apabila desa mereka dijadikan lokasi pengungsian.
“Kantor bupati kan kosong, kenapa tidak ditempatkan di sana saja (pengungsi Rohingya),” kata Leo.
Ia menyebut tanah pemerintah daerah tidak hanya di Kecamatan Kaway XVI, namun masih banyak di daerah lain. Lokasi lain itu bisa digunakan untuk lokasi pengungsian.