Warga di Depok Teriak Bansos Dipotong Rp 50 Ribu, Ini Penjelasan Ketua RW

28 Juli 2021 15:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
26
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembagian duit. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembagian duit. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Salah seorang warga mengadukan adanya pemotongan dana bantuan sosial tunai (Bansos) di media sosial instagram @depok24jam. Tidak diketahui nama warga yang menceritakan adanya pemotongan bansos di lingkungan RT6, RW 5, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok.
ADVERTISEMENT
Pada postingan tersebut pelapor mengatakan ikut mengambil bansos sebesar Rp 600 ribu. Namun uang yang diterima hanya sebesar Rp 550 ribu dengan alasan untuk bensin ambulans. Pemotongan tidak hanya dilakukan kepadanya, namun semua warga yang mendapatkan bansos dilakukan pemotongan.
"Kemarin saya antar istri ambil bansos sebesar Rp600 ribu. Tapi di potong Rp50 ribu oleh mereka dengan alasan bensin ambulans. Saksi banyak saya tidak boleh merekam di sana," ujarnya, Rabu (28/7).
Sementara itu, Ketua RW 5, Kuseri buka suara terkait viralnya aduan warga Depok itu. Dia membenarkan ada potongan bansos sebesar Rp50 ribu. Namun, pemotongan itu kesepakatan bersama dengan Ketua RT, RW, dan pengurus Posko Siaga.
Uang tersebut digunakan untuk perbaikan kendaraan ambulans yang operasionalnya cukup padat dan kendaraan tersebut mengalami kerusakan turun mesin.
ADVERTISEMENT
"Itu bukan pemotongan, ambulans perlu diperbaiki perlu biaya cukup banyak, maka kita sepakat untuk momen yang tepat ini diperbaiki," ujar Kuseri.
Kuseri mengungkapkan, selain perbaikan kendaraan ambulans di RW5 memiliki program kain kafan gratis. Menurutnya, beberapa warga tidak mengetahui pengadaan kain kafan yang diberikan kepada warga yang diberikan secara gratis.
"Kita tidak memotong untuk bansos, kita mohon bantuan donasi perbaikan mobil ambulans dan kain kafan," tegasnya.
Mobil ambulans yang dimiliki RW5 merupakan kendaraan donasi dari warga bukan dari pemerintah. Penggunaanya untuk warga tanpa dikenakan biaya atau gratis begitupun dengan kain kafan yang diberikan kepada warga yang terkena musibah.
"Jadi saya bertanggung jawab penuh untuk laporan itu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Depok, Usman Haliyana mengatakan, tidak ada pemotongan dari penyaluran bansos maupun Bantuan Sosial Tunai (BST). Dinas Sosial tidak ingin ada yang memanfaatkan program bantuan tersebut dengan sejumlah modus potongan kepada warga yang menerima bantuan.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah tidak ada pemotongan apa pun jadi kalau ada pemotongan jangan dikasih," tegasnya.
Usman menekankan, penyaluran bantuan kepada warga di Kota Depok tidak boleh dilakukan pemotongan. Menurutnya perbuatan tersebut tidak dibenarkan dan melanggar aturan.
"Saya ingatkan sekali lagi tidak boleh ada potongan apa pun dengan dalih apa pun," ujar Usman.