Warga 'Kepung' Kantor BRIN Lagi, Protes Penutupan Jalan Serpong-Parung Panjang

23 April 2024 10:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, kembali menggelar aksi unjuk rasa  di Kantor BRIN Tangsel, soal penutupan jalan Serpong-Parung, Selasa, (22/4/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor BRIN Tangsel, soal penutupan jalan Serpong-Parung, Selasa, (22/4/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga yang tergabung dalam Paguyuban Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Serpong, Tangsel, Selasa (22/4).
ADVERTISEMENT
Kantor BRIN terletak di Komplek Puspiptek, Jalan Puspiptek Serpong, Kecamatan Setu.
Kedatangan warga yang mayoritas pedagang itu untuk menagih janji pihak BRIN soal rencana penutupan dan pengalihan lalu lintas di Jalan Serpong-Parung Panjang.
Koordinator aksi, Nurendra, mengatakan, hari ini pihaknya kembali turun ke jalan setelah sebelumnya pihak BRIN menjanjikan adanya jawaban atas aksi protes warga.
"Sebelumnya pada 19 April 2024 lalu, kami ditemui oleh perwakilan BRIN, mereka berjanji kalau hari ini ada jawaban dari BRIN soal aksi kami ini," katanya.
Saat dilakukan pertemuan kala itu, warga hanya meminta agar BRIN tidak menutup total akses Jalan Serpong-Parung Panjang tersebut.
"Kami minta tidak ditutup total dan dialihkan, karena BRIN juga harus memikirkan dampak akan perekonomiannya. Mengingat di sana banyak pedagang," ujarnya.
Warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor BRIN Tangsel, soal penutupan jalan Serpong-Parung, Selasa, (22/4/2024). Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Infrastruktur Riset dan Inovasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yan Rianto mengatakan, proyek BRIN itu bukan menutup akses jalan, melainkan pengalihan akses jalan di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie untuk peningkatan pengamanan objek vital nasional.
ADVERTISEMENT
"Pekan depan kami rencanakan akan bertemu dengan warga setempat untuk menjelaskan proyek tersebut. Karena proyek ini merupakan pengamanan objek vital. Dan bukan ditutup, melainkan dialihkan," jelasnya.
"Di kawasan ini terdapat banyak fasilitas pendukung untuk kegiatan riset yang dilakukan oleh para periset dari internal dan eksternal BRIN. Oleh karena itu, pengamanan di kawasan tersebut perlu mendapatkan perhatian yang serius," ungkapnya.
KST BJ Habibie merupakan kawasan sains dan teknologi yang telah dikenal sebagai kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong.
Demo warga sebelumnya digelar pada 18 April lalu.
Demo warga Tangerang Selatan tolak penutupan jalan kawasan Puspitek oleh BRIN, Kamis 18 April 2024. Foto: Dok. Istimewa