Warga Korut Diminta Sumpah Setia saat Kim Jong-un Ultah

6 Mei 2024 11:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri Sesi ke-10 Majelis Rakyat Tertinggi Republik Rakyat Demokratik Korea ke-14, di Aula Majelis Mansudae, di Pyongyang, Korea Utara, Senin (15/1/2024). Foto: KCNA via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri Sesi ke-10 Majelis Rakyat Tertinggi Republik Rakyat Demokratik Korea ke-14, di Aula Majelis Mansudae, di Pyongyang, Korea Utara, Senin (15/1/2024). Foto: KCNA via REUTERS
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya sejak pemimpin Kim Jong-Un mengambil alih kekuasaan pada 2011, warga Korea Utara diminta untuk mengucapkan sumpah setia pada hari ulang tahunnya. Hal itu diduga sebagai sikap untuk memperkuat pemerintahan Kim.
ADVERTISEMENT
Menurut sebuah lembaga penelitian Korea Selatan, sumpah kesetiaan tersebut akan dilakukan pada 8 Januari, tanggal yang diyakini sebagai ulang tahun Kim. South and North Development Institute (SAND), sebuah organisasi yang berbasis di Seoul Korsel, telah merilis foto-foto sumpah tersebut, Jumat (3/5)
Korut tidak pernah secara resmi mengkonfirmasi tanggal lahir Kim. Secara tradisional, upacara sumpah tersebut diadakan pada hari ulang tahun penguasa negara sebelumnya, yakni ayah dan kakeknya.
“Pilihan Kim Jong-un untuk menjadi tuan rumah upacara sumpah setia pada ulang tahunnya yang ke-40, saat ia memulai tahun ke-13 kekuasaannya, menandakan pergeseran ke arah ketegasan politik, menyimpang dari pendekatan pendahulunya,” jelas SAND kepada Reuters.
Presiden SAND, Choi Kyong-hui, mengatakan bahwa Korut dapat menetapkan ulang tahun Kim sebagai hari nasional pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
Dinasti keluarga Kim telah memerintah Korut sejak berakhirnya Perang Dunia II.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi markas besar Angkatan Udara Tentara Rakyat Korea di Korea Utara. Foto: KCNA/via REUTERS
Ini juga tahun pertama Korut berhenti menyebut peringatan kelahiran pemimpin pendiri Kim Il Sung pada 15 April sebagai "Hari Matahari".
“Kita harus melihat ini sebagai bagian dari upaya Korea Utara untuk lebih mendukung kampanye propaganda kepemimpinan Kim Jong-un,” kata seorang analis AS, Rachel Minyoung Lee, tentang keputusan untuk membatalkan “Day of the Sun.”
Dia mencatat, meskipun upaya tersebut bukanlah hal baru, namun telah dilakukan secara bertahap selama bertahun-tahun. Korut terlihat mempercepat upayanya untuk memanfaatkan kepemimpinan Kim pada tahun-tahun tertentu.
Kim juga memamerkan putrinya dalam beberapa kunjungan resmi, mulai dari pabrik hingga peluncuran rudal. Para analis melihat hal tersebut bertujuan untuk memperkuat kekuasaan keluarga Kim.
ADVERTISEMENT
Bulan lalu, Korut merilis sebuah lagu baru yang menampilkan warganya dari berbagai latar belakang menyanyikan lagu 'The Friendly Father' untuk Kim.
"Mari kita pamer tentang Kim Jong-un, seorang pemimpin besar, ayah yang ramah," tulis lirik lagu tersebut.