Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ditolak warga saat mendarat di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. Warga menganggap Fahri sebagai tokoh intoleran sehingga kedatangannya ditolak.
ADVERTISEMENT
Kapolda Sulawesi Utara Irjen Bambang Waskito mengatakan bahwa warga terpancing dengan perilaku Fahri yang selama ini ada di televisi dan berbagai media. Fahri memang selama ini terkenal keras di depan media.
"Warga melihat di televisi, bagaimana sikap beliau selama ini, sehingga timbul penolakan dari warga di sini," ujarnya saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Sabtu (13/5).
Bambang membenarkan pihaknya telah memberikan izin kepada warga untuk beraksi di depan Bandara Sam Ratulangi. Namun situasi sempat memanas dan beberapa warga merangsek masuk.
"Sore tadi memang ada yang sempat masuk, tapi hanya beberapa, sekitar 5 orang. Kelihatan ramai karena mereka berbaur dengan penumpang yang hendak masuk ke pesawat," ujar Bambang.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, Bandara Sam Ratulangi relatif kecil. Sehingga ketika banyak orang berkumpul, tampak seperti kerumunan besar.
"Itu garbaratanya cuma satu, jadi kelihatan ramai sekali," ujarnya.
Bambang menjelaskan, kehadiran Fahri di Manado adalah untuk meghadiri undangan sebagai pembicara dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Dia diminta mengisi materi kepemimpinan dalam acara yang digelar di salah satu kafe di Manado tersebut. Fahri juga mendapat surat tugas resmi dari DPR.
"Beliau kan pejabat negara, jadi kami amankan. Beliau ke sini membawa surat tugas resmi dari lembaganya, DPR RI," kata Bambang.
Dia memastikan Fahri tak menderita luka fisik. Sebab warga tak berhadapan langsung dengan mantan politisi PKS ini.