Warga Sekitar Keberatan Jalan Kalimalang Berbayar

16 November 2019 14:55 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Jalan Kalimalang, yang akan diterapkan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP).
 Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Jalan Kalimalang, yang akan diterapkan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan memberlakukan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di beberapa ruas jalan nasional. Salah satunya di Kalimalang.
ADVERTISEMENT
Rencana ini mengundang polemik. Sejumlah warga sekitar wilayah yang akan diterapkan ERP menolak rencana tersebut.
kumparan telah menyusuri sepanjang 13 kilometer ruas jalan Kalimalang. Pada Sabtu ini, ruas jalan tersebut nampak ramai lancar.
Warga sekitar Jalan Kalimalang tidak setuju penerapan ERP. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Kondisi jalan sendiri tidak semua mulus. Sebagian ada yang rusak karena masih ada pembangunan jalan tol Becakayu.
Salah seorang warga, Syarif, tak setuju dengan penerapan ERP.
"Keberatan, karena kita tinggal di sini. Masa kita harus bayar keluar rumah doang," kata Syarif di Jalan Kalimalang, Jakarta Timur, Sabtu (16/11).
Suasana Jalan Kalimalang, yang akan diterapkan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Syarif mengaku setuju penerapan jalan berbayar bisa mengurangi kemacetan. Namun, ia tak sepakat bila jalan berbayar itu diterapkan di Kalimalang.
"Efektif pasti kalau mau mengatasi macet. Tapi kalau di sini ya jangan. Kalau di Jalan Sudirman kita sepakat," kata Syarif.
ADVERTISEMENT
Warga lainnya, Teddy, menyebut penerapan Jalan Kalimalang berbayar akan menimbulkan masalah. Ia memprediksi mungkin jalan Kalimalang, bebas macet jika diterapkan ERP, tapi ruas jalan lainnya akan macet.
Suasana Jalan Kalimalang, yang akan diterapkan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
"Kalau di sini bayar, pasti nanti macetnya dipindah. Nih, orang-orang bakal lewat Pondok Bambu. Macet di sana," kata Teddy.
Sementara itu, Jacob warga yang tinggal di sekitar Kalimalang lainnya mempersilakan ERP diterapkan. Namun ia meminta agar ada penambahan transportasi umum untuk warga.
Suasana Jalan Kalimalang, yang akan diterapkan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Suasana Jalan Kalimalang, yang akan diterapkan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
"Mungkin kalau angkutan umumnya ditambah bisa tuh. Diterapkan aja dulu (ERP) kalau bagus ya silakan, tapi kalau ga efektif ya cabut langsung. Kita kan eng gak tahu akan seperti apa kalau belum diterapkan," ujar Jacob.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) rencananya akan menerapkan pada 2020. Selain Jalan Kalimalang ada dua ruas lainnya yang akan diterapkan ERP, yaitu Jalan Margonda dan Jalan Daan Mogot.
ADVERTISEMENT