Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Militer Amerika pada Minggu (29/12) lalu meluncurkan serangan udara ke Irak . Sebanyak 25 milisi pro-Iran tewas akibat serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Serangan AS mendapat kecaman. Irak bahkan marah besar atas serangan AS dan menyebutnya sebagai tindakan tak bisa diterima.
Kemarahan Baghdad direspons Washington. Mereka menyatakan, serangan adalah balasan dari kematian seorang kontraktor sipil AS di Irak pekan lalu.
"Kami sudah memperingatkan Pemerintah Irak berulang kali, dan kami membagi informasi kepada agar mereka dapat bekerja bersama kami untuk melindungi kami sebagai tamu mereka," kata pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS, seperti dikutip AFP.
Menurut pejabat yang tak mau disebutkan identitasnya, kehadiran militer dan diplomat AS di Irak adalah undangan pemerintah setempat.
"Jadi tanggung jawab mereka melindungi kami. Dan mereka tidak mengambil langkah yang tepat dalam melakukannya," sambung dia.
Di samping kematian kontraktor, beberapa pekan terakhir sejumlah serangan ditargetkan ke sejumlah tempat di Irak yang menjadi markas tentara AS. Negeri Paman Sam menuding kelompok pro-Iran di balik serangan.
ADVERTISEMENT
AS pun pada Minggu (29/12) meluncurkan serangan ke beberapa kantong pertahan milik faksi radikal Hashed al-Shaabi. Kelompok itu terkait Hizbullah didukung Iran.
Selain menewaskan 25 orang, serangan juga melukai 51 orang lainnya.