news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Warga Tolak 'Dewa Matahari' Kembali Tinggal di Desa Sawarna, Lebak

14 Juli 2022 18:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi pastikan Dewa Matahari di Lebak alami gangguan jiwa. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi pastikan Dewa Matahari di Lebak alami gangguan jiwa. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Warga Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, meminta NT atau Natrom yang mengaku sebagai Dewa Matahari agar tidak kembali ke Desa Sawarna, meski Natrom tidak terbukti melakukan penistaan agama.
ADVERTISEMENT
Camat Bayah, Khaerudin mengatakan, usai melakukan koordinasi bersama MUI Kabupaten Lebak dan Muspika Kecamatan Bayah, mereka mendapat masukan agar Natrom ke luar dari Desa Sawarna.
"Ya kalau masyarakat saat ini sudah mengharapkan dia tidak kembali lagi ke Sawarna. Masyarakat meminta agar yang bersangkutan keluar dari Sawarna," kata Khaerudin kepada kumparan, Kamis (14/7) sore.
"Posisinya begini, bagaimana pun kami mengikuti instruksi pimpinan dari muspika, hasilnya seperti apa. Kita masih nunggu hasilnya nanti seperti apa. Saat ini belum ada hasilnya," sambungnya.
Camat Bayah, Lebak, Khaerudin. Foto: Dok. Istimewa
Kendati begitu, Khaerudin menyampaikan, pihaknya meminta kepada Natrom untuk bisa berjiwa besar guna mengikuti kemauan masyarakat untuk keluar dari Desa Sawarna agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Melihat situasi seperti ini, dia (NT) bisa legowo mengikuti kemauan warga. Kecuali memang situasi NT ini bisa membangun komunikasi dan memang warga mau menerima kembali," ujarnya.
Vila milik Natrom, pria yang mengaku sebagai Dewa Matahari di Lebak. Foto: Dok. Istimewa
Ia pun menegaskan, agar masyarakat tetap berani melaporkan temuan-temuan terkait hal-hal yang menyimpang di lingkungannya masing-masing kepada aparat penegak hukum, tanpa melakukan main hakim sendiri.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas dan mereka mau menyampaikan apa yang ditemukan yang tidak sesuai lah, baik secara agama maupun negara. Dan tidak melakukan main hakim sendiri," tandasnya.
Natrom diboyong oleh warga ke kantor polisi karena diduga menyebarkan aliran sesat. Pria yang dipanggil 'ayah' oleh pengikutnya itu sempat menyatakan bahwa air zamzam merupakan air kencing dari orang-orang Badui di Arab Saudi.
Dia juga melarang pengikutnya salat dan memerintahkan agar pengikutnya tidak mempercayai Nabi Muhammad SAW karena menurutnya masih berada di bawah Natrom.
Polisi juga sudah memeriksa Natrom, hasilnya diketahui dia mengalami gangguan kejiwaan.