Waspada Begal Sepeda di Jakarta: Modus Pelaku hingga Wilayah Rawan

4 November 2020 6:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pesepeda melintasi jalur sepeda di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (19/7). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pesepeda melintasi jalur sepeda di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (19/7). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Bersepeda akhir-akhir ini semakin digemari masyarakat di tengah masa pandemi COVID-19. Namun, keamanan dan keselamatan mereka di jalanan terancam dengan munculnya begal sepeda di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Setelah membuat resah 3 bulan terakhir, polisi akhirnya berhasil mengungkap 6 kasus begal sepeda dengan 10 pelaku jadi tersangka. Kasus-kasus yang diungkap ini terjadi dalam kurun September-November 2020.
"Selama 2 bulan dari 12 (laporan polisi) tadi kami berhasil ungkap 6 TKP dengan tersangka 10 orang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Selasa (3/11).
Sementara itu, laporan pembegalan yang masuk ke polisi sejauh ini sudah berjumlah belasan. Proses penyelidikan sampai saat ini masih terus berlangsung untuk menemukan pelaku-pelaku lainnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (tengah) didampingi Kabid Humas Kombes Pol Yusri Yunus (kiri) dan Direskrimum Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menunjukkan barang bukti saat rilis kasus begal sepeda di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/11). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
"Beberapa TKP lain sedang dilakukan pengejaran dan profiling. Dalam waktu dekat Insyaallah akan kami ungkap secepatnya," ujar Nana.
Berikut kumparan rangkum fakta-fakta dari pengungkapan kasus begal sepeda di wilayah Polda Metro Jaya:
ADVERTISEMENT

Modus Pelaku Begal Sepeda

Dari 10 tersangka yang diamankan, modus para pelaku tidaklah jauh berbeda. Biasanya mereka telah mengincar korban sejak jauh. Biasanya, mereka beraksi berdua dengan berboncengan naik sepeda motor.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (kedua kanan) didampingi Kabid Humas Kombes Pol Yusri Yunus (ketiga kanan) berdialog dengan para tersangka begal pesepeda di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/11). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
"Modus pelaku mengamati kemudian tentukan korban. Biasanya korban yang sendirian atau lepas dari temannya. Mereka kuntit biasanya gunakan satu motor berboncengan," jelas Nana.
Tapi ada pula yang beraksi dalam komplotan yang menggunakan dua motor. Biasanya pelaku dengan motor satu akan melaju lebih dulu melewati korban untuk memastikan situasi aman. Kemudian diikuti oleh motor dua untuk eksekusi.
"Yang satu mengamati kalau aman kemudian yang belakang memepet dan merampas barang yang ada," ucap dia.
Barang yang jadi incaran para begal sepeda ini adalah yang mudah terlihat atau mudah diambil oleh pelaku seperti HP. Karena banyak pesepeda yang meletakkan barang tersebut di tempat yang mudah dirampas.
ADVERTISEMENT

Pelaku-pelaku Begal Sepeda: Kebanyakan Pengangguran, Termuda Masih Berumur 15 Tahun

Kebanyakan pelaku begal sepeda ini beraksi secara individu, meski ada juga yang berkomplotan. Mereka juga diketahui didominasi merupakan pengangguran.
"Untuk para pelaku dari 10 orang ini rata-rata pengangguran. Ada juga yang di bawah umur. Lainnya sampai saat ini masih sifatnya perorangan tidak ada dari kelompok geng motor," tutur dia.
Beberapa di antara mereka bahkan pernah melakukan aksi lebih dari sekali. Bahkan, yang termuda masih berusia 15 tahun, yakni NY, yang beraksi di Jalan Seha 2, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. NY beraksi pada 18 Oktober 2020 bersama dua rekannya, yaitu RN (22) dan MMAH (17).
Selain pelaku berusia 15 tahun, ada pula yang terpaksa ditembak polisi saat dilakukan penangkapan. Dia adalah BG (21), yang beraksi pada 17 Oktober 2020 di Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat. BG ditembak polisi di bagian kaki karena berusaha melawan saat hendak diamankan.
Dua tersangka kasus begal pesepeda digiring petugas saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/11). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Nasib serupa juga dialami oleh AR (41). Dia beraksi bersama rekannya berinisial SH (25) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada 15 Oktober 2020.
ADVERTISEMENT
Pelaku lainnya yang ditangkap ialah MA (16), beraksi di Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara, pada 27 September 2020. Kemudian ID (28) beraksi di Jalan Jembatan III Raya, Jakarta Utara, pada 20 Oktober 2020.
Selanjutnya adalah tersangka MAS alias Kancil (20) dan SL alias Tompel (17). Mereka berdua beraksi di Jembatan Atas Tol, Jalan Raya UPJ, Ciputat, Tangerang Selatan, pada 24 Oktober 2020.

CCTV di Jalanan Jakarta Masih Kurang

ADVERTISEMENT
Dalam upaya pengungkapan pelaku begal sepeda, rupanya polisi mengalami kendala karena CCTV yang masih kurang.
"Terkait CCTV kita anggap masih kurang. Kami terus koordinasi dari Kepolisian dan Pemprov untuk pasang lagi yang kita anggap lokasi rawan. Khususnya saat ini tren pembegalan sepeda," tegas Nana.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pesepeda dalam berolahraga, polisi juga akan bekerja sama dengan Pemprov DKI dan TNI untuk penjagaan.
"Termasuk ini kami sudah koordinasi TNI-Polri dan Dishub maupun Satpol PP kami sudah rapat koordinasi tangani kasus setiap kegiatan maupun permasalahan yang jadi topik saat itu," tuturnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyampaikan rilis kasus begal pesepeda di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/11). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Meski begitu, Nana memastikan selama ini pengawasan sebenarnya telah berjalan. Namun, para pelaku kerap memanfaatkan kelengahan petugas.
"Selama ini sudah berjalan. Tapi kadang mereka manfaatkan bagaimana saat anggota kami lengah. Ini akan kami tingkatkan untuk menjamin keamanan di Jakarta ini," kata Nana.

Terancam Penjara 9 Tahun

Dari 10 tersangka yang ditangkap, empat di antaranya masih di bawah umur.
Meski begitu semua tersangka dijerat dengan pasal yang sama yaitu Pasal 365 KUHP.
ADVERTISEMENT
"Penerapan pasal untuk para pelaku, ini ada 10 orang kita kenakan Pasal 365 dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara," ucap Nana.

Daftar Wilayah Rawan Begal Sepeda

Pesepeda menggunakan jalur sepeda di Jalan MH. Thamrin, Jakarta. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
1. Wilayah ring 1 atau sekitar Istana Negara: mulai dari Jalan MH Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Medan Merdeka Selatan hingga ke arah Stasiun Kota.
2. Jalan Sudirman dan sekitar Universitas Atma Jaya
3. Kawasan Kuningan
"Waktu kejadian dari 12 laporan ke kami, jam rawan itu di pagi hari antara pukul 06.00-10.00 WIB. Ini tentu jadi perhatian kita semua," tutup Nana.