Wawancara Khusus Aria Permana: Dulu Sesak, Sekarang Leluasa Bergerak

26 Januari 2020 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sempat menghilang, nama Aria Permana kini kembali muncul ke permukaan. Publik pun dibuat terkejut dengan penampilan anyar bocah 10 tahun ini. Bagaimana tidak, Aria yang dahulu memiliki berat badan hingga 192 kg, kini menyusut menjadi 83 kg.
ADVERTISEMENT
Usut punya usut, Aria sempat melakukan bedah bariatrik untuk memangkas kapasitas lambung. Tak hanya itu, selama tiga tahun terakhir, Aria juga menjalani diet yang dipandu oleh Binaragawan, Ade Rai.
Ketika kumparan menyambangi kediamannya di Desa Cipurwasari, Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Aria--didampingi ayahnya Ade Somantri-- menceritakan bagaimana proses menjalani diet selama tiga tahun terakhir ini.
Lantas, bagaimana perasaan Aria setelah berat badannya menyusut? Bagaimana pula kisah awal pertemuan Aria Permana dengan Ade Rai? Mari simak wawancara berikut ini.
Arya Permana di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (23/1) Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Berat badan Aria sekarang 83 kg, apa bedanya dulu dengan sekarang?
Aria: Kalau dulu sering terasa sesak, tapi sekarang sudah agak leluasa bergerak.
Bisa diceritakan awal perjuangan menurunkan berat badan dulu?
ADVERTISEMENT
Aria: Emang yang susah pas awal-awal. Karena Aria awalnya ‘kan makan banyak, terus jarang olah raga. Sekarang jadi harus makan sedikit dan olahraga.
Ade Somantri: Saya selaku orang tua terharu dengan perjuangan anak saya, karena sekeras apa pun niat orang tua kalau anaknya tidak berjuang akan sia-sia. Tapi, alhamdulillah berkat perjuangan Aria, awalnya dilakukan operasi itu ‘kan operasi penyempitan lambung di rumah sakit Omni Alam Sutera, Tangerang Selatan, kemudian diatur pola makan juga sama tim khusus gizi dari rumah sakit Hasan Sadikin Bandung. Selain itu, ada juga dari olahraganya dari Om Ade Rai yang sering memberikan motivasi atau dorongan serta gerakan-gerakan olahraga yang sekiranya mampu bisa bikin Aria biar cepat gerak. Itu biar bisa gerakannya seperti anak yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana awalnya bisa kenal dengan Ade Rai?
Aria: Awalnya sih dari rumah sakit Hasan Sadikin, waktu Aria dirawat, lalu Om Ade ke sana.
Ade Somantri: Ya, awalnya 'kan pertama dibawa sama pemerintah daerah ya, sama Bupati, kemudian ada Ade Rai nyamperin ke sana. Ya, di sanalah kami kurang lebih 3 tahun yang lalu sampai sekarang. Sejak itu kami sering ngasih kabar antara satu sama lain.
Bagaimana awalnya Aria menjalani prosedur diet ketat?
Ade Somantri: Awalnya ‘kan pengaturan pola makannya, awalnya Aria ‘kan makanya banyak, dua kali porsi orang dewasa. Tapi, setelah dikasih tahu ilmunya sama Rumah Sakit Hasan Sadikin dari gizi yang ngajarin kami, bahwa untuk nasi diatur, kami dikasih tahu takarannya, terus untuk makannya Aria jangan terlalu banyak, jangan makan yang digoreng, ikan dan ayam dibakar atau direbus. Akhirnya, sampai sekarang itu sudah hampir 3 tahun diet, itu kami jalani terus, yang akhirnya sekarang berat badan Aria bisa turun drastis.
ADVERTISEMENT
Kalau sekarang bagaimana Aria menjalani dietnya?
Aria: Awal-awal emang berat, tapi sekarang Aria sudah terbiasa.
Ade Somantri: Kami selaku orang tua selalu memberikan masukan, diajari sama tim dokter soal pengaturan pola makan. Makanan mana yang boleh di makan sama Aria, makanan mana yang tidak boleh dimakan, terutama karena dia tidak boleh terlalu banyak gula, karena pengendapan gula itu ‘kan sangat kurang baik untuk kesehatan Aria, juga dari dari takaran nasi dan ikannya. Jadi, kami sesuaikan dengan apa yang kami terima dari Rumah Sakit Hasan Sadikin.
Selain itu, pascaoperasi juga Aria sering ke Bandung, kemudian Aria di sana dibimbing sama Ade Rai untuk melakukan gerakan-gerakan supaya Aria gerakannya lincah. Yang awalnya enggak bisa jalan jauh, lalu diajari cara jongkok-duduk yang bikin keseimbangan tubuhnya teratur dan sekarang alhamdulillah ada hasilnya.
ADVERTISEMENT
Selama proses diet apakah Aria sempat berpikir untuk menyerah?
Aria: Engga pernah menyerah. Enggak pernah kayak gitu. Sayang kalau nanti berhenti ditengah-tengah, nanti perjuangan Aria akan sia-sia.
Ade Somantri: Seingat saya sih Aria enggak pernah mengeluh, kalau kami bisa memberikan penjelasan ke dia kalau dia pengin makan sesuatu, tapi makanan itu enggak boleh sama dokter, akibatnya nanti akan beratnya nambah lagi. Kami pintar-pintar saja memberikan penjelasan ke Aria, ‘nanti kamu enggak bisa kurus, nantinya bahaya, kamu sendiri engak bisa gerak bebas seperti yang lain’. Dengan motivasi seperti itu alhamdulillah Aria mau menjalankan apa yang diprogramkan oleh keluarga yang diajarkan oleh Rumah Sakit tersebut.
Apakah Aria masih harus menjalani operasi lagi?
ADVERTISEMENT
Ade Somantri: Pertama ‘kan lambung, kedua menghilangkan gelambir, cuma belum tahu kapan.
Arya Permana Foto: ANTARA/M. Ali Khumaini
Bagaimana sekarang Aria bergaul dengan teman-temannya?
Ade Somantri: Kalau saya perhatikan sih dari awal badannya gede sampai sekarang semua temannya baik, bahkan sering main ke rumah juga, jadi enggak ada penolakan dari teman-temannya.
Apa harapan ke depannya?
Ade Somantri: Saya selaku orang tua berharap agar Aria Permana tetap bisa menjaga pola makannya, bisa hidup sehat dan bisa tetap melanjutkan cita-citanya. Badannya juga bisa kurus seperti anak yang lainnya.