Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Wawancara Khusus Presiden Mikronesia yang Pulang Kampung ke Ambon
27 Juli 2018 17:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Bunyi sirene mendekat ke arah sebuah hotel super mewah di bilangan Jakarta Pusat. Dari dalam mobil seorang pria paruh baya didampingi beberapa stafnya keluar dari kendaraan lalu menyapa dan menyalami tim kumparan yang sedari tadi sudah menunggunya.
ADVERTISEMENT
"Halo apa kabar," ucap pria tersebut kepada kumparan.
Sosok berbatik tersebut bukan sembarang orang. Dia adalah Presiden Negara Federasi Mikronesia , Peter Christian.
Mikronesia merupakan negara kepulauan di Samudera Pasifik, tepatnya sebelah utara pulau Papua. Negara itu terdiri dari pulau utama Yap, Chuuk, Pohnpei dan Kosrae.
Sosok Christian memang tidak begitu banyak berbicara. Namun, beberapa kali dia melontarkan candaan yang memecah suasana dan membuat kumparan tertawa.
"Makanan di Indonesia membuat saya lebih gemuk," sebut Christian sembari memegangi perutnya.
Sepekan sudah Christian berada di Indonesia. Kepada kumparan, Christian bercerita mengapa dirinya sampai selama itu berada di Nusantara.
Bukan tanpa sebab atau alasan, bukan juga untuk berlibur. Bagi pria 70 tahun itu, ke Indonesia berarti pulang kampung.
ADVERTISEMENT
Indonesia bukan negara asing untuk Christian. Kakeknya diketahui berdarah Maluku tepatnya berasal dari Haria.
Oleh karenanya, saat menginjakkan kaki di Indonesia, Christian tidak cuma berada di Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Tetapi, menyempatkan diri pulang kampung ke Ambon.
Menurut keterangan seorang stafnya, ketika berada di Ambon, Christian berkunjung ke beberapa tempat termasuk tempat pengelolaan hasil bahari, Universitas Pattimura, serta bertemu beberapa anggota keluarganya dan juga perwakilan adat.
Dalam wawancara khusus dengan kumparan, Christian bercerita mengenai pengalamannya berkunjung ke Indonesia serta soal bagaimana hubungan negaranya dengan Indonesia berjalan.
Berikut wawancara lengkap kumparan dengan Presiden Negera Federasi Mikronesia Peter Christian:
Anda berdarah Ambon dan baru saja kembali dari sana. Bisa ceritakan pengalaman anda saat berada di sana?
ADVERTISEMENT
Saya memiliki pengalaman menyenangkan di Ambon . Keluarga saya di sana bertemu dengan saya dan kami membicarakan waktu-waktu yang telah terlewati.
Bagaimana orang Maluku datang ke Mikronesia? Apakah ada kesamaan antara budaya Maluku dan budaya Mikronesia?
Ada banyak persamaan antara kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Mikronesia . Begitu banyak kesamaan.
Tapi kita tidak boleh berhenti di situ. Kita juga harus melihat perbedaan budaya antara Indonesia dan Mikronesia. Saat kita mengetahui perbedaan di antara kedua kebudayaan, kita harus menghargainya.
Kita harus menghargai perbedaan antara kedua kebudayaan tersebut. Karena dengan menghargai perbedaan dua kebudayaan, maka kedua negara dapat hidup berdampingan.
Tak cuma negara yang bisa hidup berdampingan, tapi kedua masyarakat bisa hidup berdampingan ketika sama-sama saling menghargai perbedaan.
Apa tujuan kedatangan ke Indonesia dan bagaimana hubungan Indonesia dan Mikronesia berjalan?
ADVERTISEMENT
Ini adalah kunjungan kedua saya ke Indonesia. Kunjungan pertama saya pada tahun 1990, ketika saya mengunjungi kota Ambon, tempat kakek saya berasal. Jika membahas hubungan antara Indonesia dan Mikronesia, kita memiliki hubungan diplomatik yang sudah terbina selama 27 tahun.
Kerja sama apa yang bisa dibina Indonesia dan Mikronesia?
Aku mencari dukungan dari Indonesia di bidang bantuan teknis, dan kemungkinan investor potensial dari Indonesia untuk bidang pariwisata, transportasi, dan pembangunan infrastruktur.
Harapan terkait hubungan Indonesia dan Mikronesia?
Hubungan kerja sama yang meningkat, iya itu. Terima kasih Indonesia untuk keramahtamahannya.