Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
WHO Desak Akses Penuh ke Gaza Selama Gencatan Senjata Israel-Hamas
20 Januari 2025 12:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak akses penuh ke seluruh wilayah Gaza selama gencatan senjata Israel-Hamas yang dimulai Minggu (19/1).
ADVERTISEMENT
WHO menegaskan kesiapan mereka untuk menyalurkan bantuan. Namun, akses yang sistematis dan tanpa hambatan adalah syarat utama untuk merespons krisis kesehatan di Gaza.
Perang yang berlangsung lebih dari setahun telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur kesehatan di Jalur Gaza.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut gencatan senjata ini sebagai “harapan besar bagi jutaan orang yang hidupnya telah hancur oleh konflik”.
Menurutnya menangani kebutuhan medis yang sangat besar dan memulihkan layanan kesehatan di Gaza adalah tantangan berat.
“Mengembalikan sistem kesehatan di Gaza akan sangat kompleks, mengingat skala kehancuran dan berbagai kendala operasional yang ada,” ujar Tedros, dikutip dari AFP.
Sebelum gencatan senjata, Israel mengontrol volume dan jenis bantuan yang masuk ke Gaza.
ADVERTISEMENT
Kini, WHO mendesak agar semua perbatasan dan jalur logistik dibuka untuk memastikan bantuan medis bisa menjangkau seluruh populasi yang terdampak.
WHO memperkirakan biaya rekonstruksi sistem kesehatan Gaza akan mencapai lebih dari USD 10 miliar atau setara Rp 163 triliun.
“Hanya separuh dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih beroperasi, dan hampir semuanya mengalami kerusakan parah. Sementara itu, hanya 38 persen pusat layanan kesehatan primer yang masih bisa berfungsi,” kata WHO dalam pernyataannya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas akibat perang mencapai lebih dari 46 ribu orang, dengan lebih dari 110 ribu lainnya terluka.
Sekitar 12 ribu orang membutuhkan evakuasi segera untuk mendapatkan perawatan medis yang mendesak.
Selain itu, seperempat dari mereka yang terluka mengalami cedera permanen yang memerlukan rehabilitasi jangka panjang.
ADVERTISEMENT
WHO juga menyoroti ancaman keamanan yang semakin memburuk, termasuk gangguan ketertiban oleh kelompok bersenjata, yang menghambat distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan gencatan senjata dimulai pada Minggu pukul 11:15 waktu setempat.
Tiga sandera Israel pertama yang dibebaskan dari Gaza diserahkan pada Minggu. Sementara Israel membebaskan sekitar 90 tahanan Palestina pada Senin (20/1) pagi.
Jika gencatan senjata berhasil, pertukaran berikutnya ditetapkan pada 25 Januari.
Live Update