WHO: Di Asia, Virus Corona Masih Jauh dari Kata Berakhir

31 Maret 2020 11:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas berjaga di sekitar jalan saat bunga sakura mekar di Taman Ueno, Tokyo, Jepang. Foto: AP / Eugene Hoshiko
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas berjaga di sekitar jalan saat bunga sakura mekar di Taman Ueno, Tokyo, Jepang. Foto: AP / Eugene Hoshiko
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona benar-benar meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan di banyak negara. Roda kehidupan pun seperti berhenti berputar seiring penyebaran yang begitu masif.
ADVERTISEMENT
Banyak prediksi kapan virus asal Wuhan ini berakhir. Salah satunya Michael Levitt, ahli biofisika dari Stanford University sekaligus peraih anugerah Nobel Prize di bidang kimia, yang memprediksi wabah virus corona bakal segera berakhir dalam waktu dekat.
Meski demikian, WHO punya argumentasi lain. Mereka menilai penyakit COVID-19 ini masih jauh dari kata berakhir, khususnya di Asia-Pasifik.
Kantor WHO di Jenewa, Swiss. Foto: Shutter Stock
Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat, Takeshi Kasai, mengatakan langkah-langkah yang diambil berbagai negara dalam memerangi virus corona hanya akan mengulur waktu, bukan menghentikan penyebarannya.
“Bahkan dengan semua tindakan, risiko penularan di suatu kawasan tidak akan hilang selama pandemi berlanjut. Persiapan untuk tes dalam skala besar harus menjangkau semua orang,” ujar Kasai dikutip Reuters, Senin (31/3).
ADVERTISEMENT
Dia juga memperingatkan kepada negara-negara yang cenderung memiliki pengurangan kasus untuk tak lengah.
“Karena virus corona mungkin akan datang kembali,” tandasnya.
Di Asia, Iran masih menjadi negara tertinggi yang memiliki jumlah pasien positif corona dengan 41.495 orang, 2.757 tewas, dan 13.911 sembuh.
Seorang tentara Iran berjalan melewati barisan tempat tidur di rumah sakit sementara untuk pasien corona, di pusat pameran internasional di Teheran Utara, Iran. Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Sementara, Korea Selatan menempati peringkat kedua tertinggi dengan 9.786 pasien positif corona, 162 tewas, dan 5.408 orang pulih.
Hingga Selasa (31/3), Indonesia memiliki 1.414 orang positif corona dengan 122 meninggal dunia, dan 75 sembuh. Sedangkan, Timor Leste menjadi negara dengan positif corona terendah dengan hanya satu orang.