WHO Didesak untuk Distribusikan Vaksin COVID-19 Secara Merata

16 Mei 2020 22:39 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor WHO di Jenewa, Swiss. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Kantor WHO di Jenewa, Swiss. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
COVID-19 bakal menjadi tema sentral dalam pertemuan puncak World Health Assembly yang jadi hajatan WHO pada pekan depan. Dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut, pemangku kepentingan diharapkan bisa solusi efektif untuk pandemi virus corona, salah satunya distribusi vaksin secara adil.
ADVERTISEMENT
Lembaga non-pemerintah Oxfam International mendesak 194 negara anggota yang bakal mengirim perwakilan bisa menghindari komersialisasi vaksin COVID-19 jika nantinya berhasil ditemukan.
“Vaksin, tes dan perawatan harus didistribusikan sesuai dengan kebutuhan dan tidak dilelang kepada penawar tertinggi. Kami membutuhkan vaksin, perawatan, serta tes yang aman dan bebas paten yang dapat diproduksi secara massal di seluruh dunia," ujar Direktur Eksekutif Ad Interim Oxfam Internasional, Jose Maria Vera, lewat keterangan tertulisnya, Jumat (15/5).
"Distribusi pun harus dilakukan secara jelas dan adil bagi mereka yang membutuhkan,” lanjutnya.
Salah satu langkah untuk mewujudkan vaksin yang inklusif adalah membebaskan biaya paten serta mempermudah alur distribusi. Oxfam merasa pengadaan vaksin bisa dilakukan secara efisien.
ADVERTISEMENT
Mengutip proyeksi perhitungan Gates Foundation, biaya pengadaan dan pengiriman vaksin yang aman dan efektif untuk orang-orang miskin di seluruh dunia mencapai Rp 372,2 biliun. Jumlah ini tak seberapa dibanding keuntungan per quarter dari sepuluh besar perusahaan farmasi menghasilkan rata-rata Rp 447,9 biliun.
Selain itu, Oxfam meminta pemerintah ikut ambil peran dalam mewujudkan regulasi vaksin yang adil. Hal ini bisa dilakukan oleh Pemerintah Indonesia adalah Ketua dari Foreign Policy and Global Health Initiative pada tahun 2020 yang beranggotakan Indonesia, Thailand, Brasil, Prancis, Norwegia, Afrika Selatan dan Senegal.
Country Director Oxfam Indonesia, Maria Lauranti, meminta perwakilan Indonesia untuk mengawal dan memperjuangkan kebijakan inklusif dalam penanganan COVID-19. “Peran pemerintah sangat besar untuk memperjuangkan kebijakan kesehatan di tingkat global dengan memastikan vaksin dapat diakses oleh semua tanpa terkecuali di negara-negara berkembang dan miskin,” kata Maria menambahkan.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.