WHO: Kerja Sama dan Pendanaan Jalan Satu-satunya Kalahkan COVID-19

19 Januari 2022 22:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/PIERRE ALBOUY
zoom-in-whitePerbesar
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/PIERRE ALBOUY
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam mengakhiri pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Kerja sama global dan pendanaan adalah satu-satunya jalan untuk mengalahkan virus ini,” tegas Tedros dalam peluncuran Gavi COVAX AMC 2022 Investment Opportunity secara virtual, Rabu (19/1).
Kerja sama dan pendanaan yang dimaksud Tedros terkait vaksinasi COVID-19 di dunia. Tedros mengatakan, untuk bisa menyelenggarakan distribusi vaksin yang merata ke seluruh dunia, dibutuhkan kedua hal itu.
“Investasi diperlukan untuk bisa membangun kapasitas dan sistem pengiriman, agar bisa secepatnya mengubah vaksin menjadi vaksinasi di lengan masyarakat,” kata Tedros.
Dalam penyelenggaraan Gavi COVAX AMC 2022 Investment Opportunity, negara-negara dan lembaga donor di dunia didorong untuk berinvestasi untuk pendanaan skema COVAX.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat konferensi pers kedatangan vaksin corona tahap 12, vaksin dari COVAX, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/5/2021). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
COVAX pada dasarnya adalah skema yang membantu distribusi vaksin ke seluruh dunia, terutama bagi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, untuk bisa memperoleh akses vaksin.
ADVERTISEMENT
Pengiriman vaksin COVID-19 yang dilakukan oleh skema COVAX facility, kini sudah mencapai 1 miliar dosis.
Sementara, total vaksin COVID-19 yang sudah dikirim ke seluruh dunia lewat berbagai skema sudah mencapai 10 miliar dosis. Tedros mengungkap, setengah dari total populasi dunia bahkan sudah divaksinasi setidaknya satu dosis.
“Tetapi, itu juga berarti setengah dari populasi dunia sama sekali belum menerimanya. Negara-negara berpendapatan rendah, mereka tertinggal,” kata Tedros.
“Ketidaksetaraan vaksin yang persisten telah menyebabkan munculnya varian-varian baru seperti Omicron. Varian yang selanjutnya bisa jadi lebih buruk. Akhir dari pandemi ini masih jauh.”
WHO pun menargetkan, di pertengahan 2022 vaksinasi COVID-19 harus mencapai 70% populasi di setiap negara dunia.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: REUTERS/Denis Balibouse
Tedros menegaskan, bukan hanya vaksin yang menjadi krusial dalam mengakhiri pandemi corona. Tetapi juga akses ke testing, sekuensing, oksigen, dan obat-obatan antivirus COVID-19 yang setara di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Hal-hal tersebut, bagi Tedros, bisa dicapai dengan pendanaan penuh terhadap ACT Accelerator.
COVAX sendiri merupakan salah satu dari empat pilar ACT Accelerator (Access to COVID-19 Tools Accelerator, Akselerator Akses Alat-alat Penanganan COVID-19). Tiga pilar lainnya adalah Diagnostik, Terapeutik, dan Penghubung Sistem Kesehatan.
Sebagai penutup, Tedros menegaskan betapa pentingnya dunia untuk membantu pendanaan terhadap COVAX dan juga ACT Accelerator, demi bisa keluar dari lorong gelap pandemi.
“Pada 2022, kita bisa mengakhiri fase akut pandemi, atau malah memperpanjangnya. Pemimpin-pemimpin dunia memiliki pilihan,” tutup Tedros.