WHO Masih Tetapkan Pandemi COVID-19 sebagai Darurat Internasional

30 Januari 2023 19:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi WHO. Foto: Elenarts/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi WHO. Foto: Elenarts/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tiga tahun setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membunyikan tingkat kewaspadaan global tertinggi atas COVID-19, pandemi masih ditetapkan sebagai darurat internasional pada Senin (30/1).
ADVERTISEMENT
Komite Darurat WHO untuk COVID-19 mengadakan pertemuan ke-14 sejak awal mula krisis pada Jumat (27/1).
Setelah pembicaraan tersebut, Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, setuju dengan saran dari komite darurat untuk mempertahankan status pandemi COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (PHEIC)
"[Tedros] mengakui pandangan komite bahwa pandemi COVID-19 mungkin berada pada titik transisi dan menghargai saran komite untuk menavigasi transisi dengan hati-hati dan mengurangi potensi konsekuensi negatif," tulis WHO, dikutip dari AFP, Senin (30/1).
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/PIERRE ALBOUY
Bahkan sebelum pertemuan tersebut, Tedros sudah menyarankan bahwa fase darurat pandemi belum berakhir.
Dia menyinggung lonjakan jumlah kematian dan memperingatkan bahwa tanggapan global terhadap krisis "masih tertatih-tatih".
"Saat kita memasuki tahun keempat pandemi, kita tentu berada dalam posisi yang jauh lebih baik sekarang daripada tahun lalu, ketika gelombang Omicron mencapai puncaknya, dan lebih dari 70.000 kematian dilaporkan ke WHO setiap pekan," terang Tedros.
Sejumlah warga menunggu di luar unit gawat darurat rumah sakit Chengdu, Sichuan, China pada Selasa (27/12/2022). Foto: Tingshu Wang/Reuters
Tedros mencatat, angka kematian mingguan turun di bawah 10.000 kasus pada Oktober, tetapi meningkat lagi sejak awal Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Pun pencabutan kebijakan pembatasan terkait corona telah menyebabkan lonjakan kematian akibat corona di China.
Pada pertengahan Januari, ada hampir 40.000 kasus kematian mingguan akibat COVID-19. Lebih dari setengahnya berasal dari China. WHO menekankan, jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.
WHO pertama kali mendeklarasikan PHEIC ketika novel coronavirus mulai menyebar ke luar China pada 30 Januari 2020. Secara global, lebih dari 752 juta kasus infeksi yang dikonfirmasi dan lebih dari 6,8 juta kematian akibat COVID-19 telah dilaporkan ke WHO.