WHO Minta Israel Tak Serang Rafah: Akan Lebih Banyak Kematian dan Penderitaan

17 Maret 2024 4:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/PIERRE ALBOUY
zoom-in-whitePerbesar
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/PIERRE ALBOUY
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta Israel, atas nama kemanusiaan, untuk tidak menyerang wilayah Rafah, Palestina. Wilayah itu merupakan tempat sebagian besar penduduk Gaza berlindung dari gempuran Israel.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat prihatin dengan laporan mengenai rencana Israel untuk melanjutkan serangan darat di Rafah,” kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus di X, dikutip dari AFP, Minggu (17/3).
“Eskalasi kekerasan lebih lanjut di wilayah padat penduduk ini akan menyebabkan lebih banyak kematian dan penderitaan,” tambahnya.
“Atas nama kemanusiaan, kami meminta Israel untuk tidak melakukan tindakan tersebut dan sebaliknya berupaya mencapai perdamaian," sambungnya.
Menurut Tedros, evakuasi yang direncanakan oleh tentara Israel sebelum melancarkan serangan ke Rafah bukanlah solusi.
“1,2 juta orang di Rafah tidak punya tempat yang aman untuk ditinggali. Tidak ada fasilitas kesehatan yang berfungsi penuh dan aman yang dapat mereka jangkau di tempat lain di Gaza,” kata dia.
ADVERTISEMENT
“Banyak orang yang terlalu rapuh, lapar dan sakit untuk bisa dipindahkan lagi. Bencana kemanusiaan ini tidak boleh dibiarkan bertambah buruk,” sambungnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: RONEN ZVULUN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya telah menyetujui rencana aksi militer di Rafah, tetapi tidak memberikan rincian atau batas waktu.
PBB dan Amerika Serikat juga telah berulang kali memperingatkan terhadap operasi militer semacam itu.
Netanyahu selama berminggu-minggu telah berjanji untuk melanjutkan perang. Dia berjanji untuk menghancurkan Hamas setelah serangan pada 7 Oktober 2023 ke Israel.
Serangan Hamas mengakibatkan sekitar 1.160 kematian di Israel. Jumlah tersebut kontras dengan serangan Israel yang menewaskan 31.553 orang di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.