Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
WHO: Risiko Penularan Penyakit Kolera di Suriah Sangat Tinggi
13 September 2022 19:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Risiko kolera menyebar ke provinsi lain sangat tinggi," kata WHO, setelah Kementerian Kesehatan Suriah mencatat setidaknya 5 dari 14 provinsi di Suriah terkena penyebaran kolera.
Lebih lanjut, WHO menjelaskan sumber infeksi dari kolera berhubungan dengan sumber air minum yang tidak diolah atau irigasi tanaman menggunakan air yang terkontaminasi.
Selain itu, wabah kolera diyakini terkait orang-orang yang meminum air tidak aman dari Sungai Efrat yang membelah Suriah dari utara ke timur. Muntah dan diare adalah dua gejala umum yang sering ditemukan ketika tertular korela.
Dilansir France24, otoritas kesehatan di Kurdi melaporkan tiga kematian akibat kolera di wilayah utara dan timur Suriah pada Sabtu (10/9). Dua hari berselang, Kementerian kesehatan Suriah kembali melaporkan dua kematian akibat kolera.
ADVERTISEMENT
WHO mengatakan, kasus tersebut adalah yang pertama dilaporkan di Suriah sejak 2009, ketika 342 kasus dikonfirmasi di provinsi timur Deir Ezzor dan provinsi utara Raqa.
Wilayah pemukiman yang tidak memiliki jaringan pembuangan air limbah atau jaringan air minum bersih yang utama sangat rentan tertular kolera.
Menurut data UNICEF, pertiga saudara selama satu dekade telah merusak dua pertiga instalasi pengolahan air Suriah, setengah dari stasiun pompa dan sepertiga menara airnya.
Maka dari itu, setengah populasi bergantung pada sumber air alternatif dan seringkali tidak aman. di Suriah, 70 persen limbah tidak diolah sehingga sangat rentan mencemari jaringan air minum utama yang dikonsumsi masyarakat.
Melihat kondisi tersebut, PBB mendesak kepada negara-negara donor dalam pendanaan tambahan untuk memerangi wabah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Wabah ini menghadirkan ancaman serius bagi orang-orang di Suriah dan kawasan itu," kata Koordinator Kemanusiaan dan Kediaman PBB di Suriah, Imran Riza.
"Tindakan cepat dan mendesak diperlukan untuk mencegah penyakit dan kematian lebih lanjut," pungkas Imran.
Penulis: Thalitha Yuristiana