WHO Sebut AS Berpotensi Jadi Episentrum Baru Penyebaran Virus Corona

25 Maret 2020 2:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Liberty salah satu ikon di Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Patung Liberty salah satu ikon di Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi terjadinya perubahan peta penyebaran virus corona di tingkat global. WHO menyebut Amerika Serikat (AS) berpotensi menjadi episentrum baru penyebaran corona.
ADVERTISEMENT
“Kami melihat adanya akselerasi persebaran virus yang sangat besar di AS. Negara itu kini memiliki potensi tersebut,” ujar juru bicara WHO, Margaret Harris, seperti dilansir Reuters, Selasa (24/3) waktu setempat.
Sebelumnya, episentrum persebaran corona berpusat di Asia, tepatnya di China. Namun kini sudah tak ada lagi persebaran virus di negara tersebut. Adapun di Eropa, pusat penyebaran terjadi di Italia.
Seorang pengunjung membeli makanan sebelum menonton film di Paramount Drive-In Theatres, Kamis, 19 Maret 2020, di Paramount, California. Foto: AP Photo/Chris Pizzello
Berdasarkan catatan WHO, jumlah kasus corona di AS per 24 Maret 2020 mencapai 42 ribu kasus. Dalam kurun waktu 24 jam, 85 persen kasus baru corona di tingkat global berasal dari AS dan Eropa. Separuhnya bahkan disumbang AS.
“Wabah corona di AS sangat besar dan semakin meningkat intensitasnya,” tambah Harris.
ADVERTISEMENT
Di AS, pusat penyebaran virus tertinggi ada di New York. Gubernur New York, Andrew Cuomo, bakan telah menginstruksikan lockdown di wilayahnya per 22 Maret 2020.
Pengumuman itu dilakukan saat jumlah kasus corona di New York terkonfirmasi mencapai 7.000 kasus.
Pengumuman lockdown di New York selang sehari setelah Gubernur California Gavin Newsom mengumumkan lockdown di wilayahnya.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump hingga kini belum memikirkan opsi lockdown di seluruh negaranya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan tanggapan tentang virus corona di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat. Foto: REUTERS / Jonathan Ernst
Trump memang tak menampik bahwa New York dan California adalah ‘sarang’ virus. Meski demikian, ia menyebut negara bagian lain belum terlalu parah, sehingga tak perlu lockdown secara total.
"Jadi kami sedang bekerja dengan para gubernur, dan saya pikir kami tidak akan pernah menganggapnya [lockdown] perlu," ujarnya menanggapi pertanyaan wartawan di Gedung Putih, dilansir AFP, Sabtu (21/3).
ADVERTISEMENT
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!